Iklan

MOTIVASI YANG TULUS (3)

“Judas Kiss”

Joh 12:5  "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?”

Yudas mengatakan ini saat Maria meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. Dalam bukunya “Extravagant Worship”, Darlene Zscech menyebutkan aksi Maria sebagai ekpresi penyembahan termahal. Di satu sisi, Yudas mengungkapkan sebuah aksi misi pelayanan Diakonia - yang juga mulia. Dua inti dari ibadah sehari hari kekristenan dalam satu kalimat seolah olah mengungkapkan pertanyaan “mana yang lebih baik dilakukan dengan uang sebanyak itu?”
Yesus menengahi pemikiran itu dengan  mengatakan "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu." Yang menarik kemudian terjadi adalah; Yohanes mencatat “Hal itu dikatakannya (perkataan Yudas)bukan karena ia (Yudas)memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia (Yudas) adalah seorang pencuri; ia (Yudas) sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya” – saya yakin Yohanes menuliskan ini bukan karena serta merta di saat itu dia tahu Yudas punya motivasi lain. Yohanes kemungkinan besar mengetahuinya setelah penyaliban Yesus. 

Kita harus ingat, Judas lah yang menyerahkan Yesus di Getsmani kepada orang-orang yang menyalibkannya nanti dengan sebuah CIUMAN. Yang mana ciumannya menjadi sangat terkenal hingga saat ini. Jika ada pengkhianatan yang begitu menghancurkan, itu adalah pengkhianatan yang disalut dengan Ciuman Manis seperti Gula. Dunia populer menyebutnya sampai sekarang dengan “Judas Kiss”

Motivasi yang busuk bisa disalut gula yang manis. Hanya saja itu tidak akan menutupinya selamanya. Kadang bisa lama dan sulit untuk bisa menemukan motif sejati dari suatu tindakan seseorang, karenanya kita lebih sering tertipu “Judas Kiss” ini. Bahkan dalam lingkungan kudus di pelayanan, lebih lagi, satu dari murid nya Tuhan, bisa melakukan kepalsuan dibungkus tindakan yang mulia—berkali kali. Apa kaitannya Kemurnian Motivasi dalam pernikahan? Apalagi dalam pernikahan! Menurut saya, Kesetiaan, Kemurnian, Ketulusan, itu medan ujiannya paling tepat : ya, pernikahan. Disana tiap-tiap manusia yang sudah menikah dicobai setiap hari minimal 18 jam sehari. 

Akan tetapi, motivasi orang lain/ pasangan bukanlah prioritas kita dalam keselamatan. Motivasi dari hati kita sendiri lah yang jadi prioritas TUHAN seumur hidup kita. Yang jadi prioritas kita selama masih hidup adalah mengasihi dan melayani Tuhan dengan tulus, Mengasihi pasangan kita dengan motivasi yang tulus. Orang lain boleh jadi mengupayakan kepalsuan kepada kita, namun berusaha menyingkapkan motif orang lain bukan prioritas yang Tuhan tuju untuk kita kerjakan jadi tugas seumur hidup kita. Tuhan mau hati masing-masing kita dipersembahkan murni sampai kita menghadap. Itulah sebabnya kita memiliki Statement : “MULAI DARI SAYA”

Mari menjagai ketulusan hati kita masing-masing. 

0 Response to "MOTIVASI YANG TULUS (3)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post