Iklan

MOTIVASI YANG TULUS (7)

“ISTERI MASA MUDA”

*Mal 2:14  Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.*Alkitab memakai istilah “Isteri Masa Muda” untuk menyebut Isteri (Consort) dan seperjanjian (Covenant). 

Pada masa sebelum memilih gadis yang paling cocok dan paling saya cintai menjadi isteri sepanjang hidup, saya mengalami pergumulan batin. Saya ijin tidak masuk kerja satu hari dan bicara pada salah satu mentor saya di MoU ini sendirian selama 6jam. Apa yang paling saya ributkan dan cemaskan pada waktu itu?

Saya mengenal banyak teman wanita dan “teman” wanita sejak dari sekolah. Banyak dari mereka cantik juga baik. Saya juga paham, makin mengenal di tengah komunitas, makin tahu sifat dan respon-respon nya pada situasi. Saya suka gadis sopan bersifat baik. Saya lebih suka “Size S”, namun intelegensia juga penting, wajah yang “nggak nge-bosenin” juga penting. Namun masalahnya, semasa bekerja, saya temukan segalanya itu bisa berubah. Bagaimana saya bisa menggantungkan pilihan saya yang paling tepat untuk sesuatu yang seiring waktu akan berubah? Dari “S” ke “L” (L nya cowo pula). Bisa tidak nyambung waktu bicara? Bisa jadi jelek waktu tua? Jawabannya adalah “KOMITMEN” . Dan karena saya cukup bengal, maka kata komitmen itu lah yang perlu penjabaran 6jam. 

Sederhananya demikian; Jatuh cinta, itu hormonal. Itu natural. Mencintai, sentimental, dalam jiwa, itu juga natural. Komitmen adalah secara sadar, mau tunduk pada hukum Pernikahan Ke Kristenan, walau tidak ada lagi “karena” hormonal atau sentimental, atau natural. Dan sampai titik tertentu komitmen itu “Supranatural”. Supranatural, karena mencintai dengan tulus, setia dengan komitmen, sangat membutuhkan kuasa Roh Kudus dalam perjalanannya. Saat semua sebab anda mencinta sirna, dan main hati atau selingkuh (-- berzinah-- ) terasa lebih mudah di jaman digital ini, komitmen itu tidak lagi alami, tidak lagi natural, itu “SUPRANATURAL”

Sepanjang minggu ini pesan mengenai motivasi dan ketulusan banyak saya kaitkan dengan contoh Pelayanan dan hubungan pribadi dengan Tuhan. Tetapi motivasi dan ketulusan juga dasar dalam pernikahan. 

Mari menyadari, menjadi tulus dan setia di jaman yang gila ini, memang sering dianggap gila. Aneh, antik, kolot, produk lama. Itu karena mereka sulit memahami bahwa kesetiaan dan ketulusan dalam pernikahan memang bukan sesuatu yang natural. Itu sesuatu yang harus DIUPAYAKAN. Dan tanpa Roh Kudus, mustahil. Kata setia bukan berakhir di usia pernikahan 50 tahun. Kata setia baru layak disandang saat kita menghadap TUHAN (mati--) Saya yakin penilaian akhir kita setia ada di akhir hidup kita. Kalau penilaiannya semasa hidup… ya nggak valid. Baru 5 tahun menikah sudah bisa claim “saya lah pasangan yang setia”. Setia itu proyek seumur hidup, seperti karakter yang lain.

Seperti Emas yang di murnikan dalam api, kesetiaan dan ketulusan dalam pernikahan juga sering diuji api. Api seks yang berdosa, api emosi, api kemarahan, api cemburu. Memang harus demikian! Jadi setia mesti lewat ujian. Mari jadikan kesetiaan dan ketulusan proyek seumur hidup dan mengejar sampai seperti emas yang dimurnikan.

BUAT APA SELINGKUH KALAU TERNYATA ITU GAMPANG. 
PILIHLAH UNTUK JADI SETIA, ITU JAUH LEBIH MENANTANG. 

0 Response to "MOTIVASI YANG TULUS (7)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post