YANG WARAS NGALAH
By
sianny
—
Jumat, 01 Desember 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Bagi alumni MoU, frase ini tentunya sudah sangat dikenal dan berkali-kali menolong serta mengingatkan kita dalam kehidupan kita berumah tangga.
Maksudnya adalah, pada saat konflik harus ada pihak yang bisa meredakan emosi dan mencegah agar konflik tidak menjadi semakin panas.
Tetapi tak jarang kalimat ini disalahartikan dan disalahgunakan.
Misalnya salah satu pihak "mengalah" karena ingin "masalah" cepat selesai, dan ingin menghindari konflik. Padahal amarah masih bersarang di dalam hati dan pikiran kedua belah pihak.
Efesus 4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.
Sering juga kata "mengalah" diartikan sebagai mengaku kalah atau menyerah, mengikuti kemauan pihak lawan padahal tidak rela, tidak setuju dan tidak suka.
Padahal di dalam pernikahan tidak ada pihak yang menang ataupun kalah, setiap keputusan dan konsekuensinya ditanggung bersama.
Markus 10:8 sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.
Selain itu, kata "mengalah" juga seringkali tak lepas dari konotasi negatif "apatis" atau tidak mau berjuang.
Belakangan ini, semakin banyak pasangan-pasangan yang menyerah dengan pernikahan mereka. Bukan hanya pernikahan dunia, tetapi juga pernikahan Kristen.
Walaupun tidak sampai bercerai, banyak pernikahan yang sudah menyerah dan tidak lagi mau berjuang untuk pemulihan hubungan keluarga mereka.
Padahal pernikahan adalah "peperangan". Peperangan rohani melawan intimidasi si iblis dan perjuangan untuk terus bertahan di dalam jalan dan rencana Tuhan dan mencapai tujuan akhir, yaitu keluarga ilahi yang memuliakan Tuhan dan menjadi berkat.
Ef 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Jadi, jangan hanya puas dengan moto "yang waras ngalah", tapi mari kita bertumbuh dengan moto baru " yang waras tidak mau mengalah".
Ya, tidak mau menyerah sebelum kita mencapai tujuan Tuhan bagi pernikahan kita.
1 Tim 4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
0 Response to "YANG WARAS NGALAH"