Iklan

'DETOKS' DALAM PERNIKAHAN

Amsal 19:11 Akal budi membuat seseorang panjang sabar  dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.

Saat ini banyak teman-teman di sekitar kami yg ikut serta dalam beberapa jenis detoks. Detoks adalah cara untuk membersihkan”racun” dalam  tubuh dan pada dasarnya menekan tombol reset untuk kesehatan yang lebih baik. Program detoks ini dilakukan tidak hanya sekali, melainkan beberapa kali sesuai dengan kondisi “racun” dalam tubuh kita. Sama halnya dengan tubuh, pernikahan kita juga membutuhkan detoks secara berkala. Detoks yang saya maksudkan adalah hal-hal sederhana yang bisa kita  lakukan untuk membersihkan suasana ketegangan dan konflik sehingga memberikan kesempatan komunikasi dan kedekatan yang lebih baik. 

Detokslah pernikahan anda dengan memaafkan pelanggaran masa lalu. 

Tidak ada pasutri yang  akan merasa nyaman bila pelanggaran – pelanggaran “kecil” masa lalu terus disimpan dan digunakan sebagai senjata saat “dibutuhkan”. Hal ini akan membuat  stigma jelek dan menjadi kerikil dalam hubungan pernikahan. Suatu saat kami membuat kesepakatan  bahwa jika kami menghadiri pertemuan – pertemuan entah di keluarga besar, gereja atau teman-teman lama, kami harus saling memperhatikan dan tidak meninggalkan salah satu dari kami “sendiri tanpa teman”. Yang satu asyik sendiri ngobrol dengan teman-teman atau keluarga sementara yang lain tidak tahu dimana berada – dibiarkan Cengok sendirian.
Suatu saat saya melanggar kesepakatan ini, saya begitu asyik ngobrol dengan teman-teman dan tidak memperhatikan keadaan istri saya, entah saat itu berada dimana. Pulangnya kami terlibat pertengkaran, istri saya merasa tidak nyaman karena merasa tidak ada perhatian sama sekali dari saya. Perasaan tersebut pada akhirnya muncul setiap kali kami akan menghadiri pertemuan-pertemuan, istri sayapun dihinggapi  kekhawatiran dan rasa tidak nyaman atas kemungkinan yang akan terjadi. Ia senantiasa memperingatkan: “aku jangan dicuekin, seperti yang lalu”. Setiap kali diingatkan seperti itu, saya merasa tidak nyaman, dan pada akhirnya membuat komunikasi kami sedikit terganggu. Sampai suatu saat  istri saya memaafkan pelanggaran itu dan tidak mengingatkan lagi setiap kali kami pergi ke pertemuan-pertemuan.

Bapak & Ibu sadar / tidak sadar kita mempunyai respon otomatis terhadap keadaan demikian ( memperingatkan  akan kejadian  yang lalu agar tidak terulang lagi dan sebaliknya  sikap kurang senang ketika diperingatkan). Kita semua cenderung  akan menyimpan kekecewaan terhadap pelanggaran atau kesalahan masa lalu yang pada tahap selanjutnya dapat menjadi pemicu pertengkaran-pertengkaran lebih besar. 
Memaafkan dan tidak mengungkit kembali kesalahan-kesalahan masa lalu akan membersihkan “racun” dari pernikahan kita, sehingga stigma-stigma negative terhadap pasangan hilang dengan sendirinya. Dengan demikian kepercayaan serta komunikasi pasutri akan bertambah baik

0 Response to "'DETOKS' DALAM PERNIKAHAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post