KERENDAHAN HATI DALAM PERNIKAHAN
By
sianny
—
Kamis, 08 Maret 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lembut terhadap semua orang"
Titus 3:2
Sebagai orang berkepribadian cermat, saya terbiasa untuk disiplin dan teratur dalam melakukan segala sesuatu, salah satunya saat kami mulai belajar berpuasa, lebih mudah buat saya untuk menjalankannya dibandingkan istri saya yang berkarakter intim, yang biasa melakukan segala sesuatu dengan spontan.
Puasa bukan merupakan sesuatu yang menyenangkan buatnya, karena semuanya harus teratur dan konsisten, kapan boleh makan dan kapan tidak, hal ini awalnya membuat kami sering konflik saat mulai berpuasa karena istri saya cenderung tidak disiplin, yang memang itu merupakan kelemahannya dan sebaliknya merupakan kekuatan saya, sehingga saya sering mengoreksi caranya berpuasa.
Sampai suatu saat Tuhan menegur saya untuk menunjukkan kasih saya kepadanya, dengan ikut menemaninya berbuka puasa meskipun belum waktunya, dimana hal tersebut bagi saya merusak kesempurnaan puasa yang sudah dijalankan dengan baik.
Dengan merendahkan hati ikut menemani berbuka puasa meskipun belum waktunya, saya jadi menyadari sikap saya yang sombong dan mementingkan diri sendiri, saya belajar untuk mengasihi istri saya dalam kelemahannya, karena belas kasihan akan menang atas penghakiman ( Yakobus 2 : 13 )
Saya tidak bermaksud kejam dengan sengaja, tetapi saya telah bertindak kejam tanpa menyadarinya.
Kerendahan hati rohani kerap dibangun diatas perkara-perkara kecil dalam hidup ini.
Seringkali kehidupan pernikahan sehari-hari kita diisi oleh perkara-perkara kecil tersebut, yang akan mengungkapkan apa yang ada dalam hati kita.
Kita tidak membangun kerendahan hati melalui perilaku-perilaku hebat, melainkan melalui tindakan-tindakan yang konsisten, penuh kasih dan bijaksana setiap hari
Kita menerapkan kerendahan hati, ketika kita menolak untuk sibuk dengan dunia kita sendiri, sehingga kita dapat menilai perbuatan dan perkataan kita dengan melihat dampaknya terhadap orang-orang disekitar kita, terutama pasangan kita, Kita bisa bisa berhenti berlagak bahwa semuanya berpusat pada kita dan sebaliknya mengikuti sifat Yesus yang menjadi pelayan bagi semuanya ( Matius 9:35 ).
Pernikahan adalah tempat yang baik untuk belajar kerendahan hati, dalam pernikahan di area manakah kita tidak peduli betapa tindakan kita membuat hidup pasangan kita menjadi sulit? Ijinkan Tuhan untuk memakai pernikahan kita sebagai tempat kita untuk belajar saling merendahkan hati satu dengan yang lain.
0 Response to "KERENDAHAN HATI DALAM PERNIKAHAN"