GA PENTING BANGET
By
sianny
—
Minggu, 22 April 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Kidung Agung 12 :5 Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga.
Seminggu ini kita sudah belajar tentang hal-hal yang harus kita lakukan selepas Retreat MoU agar kita bisa tetap setia melakukan prinsip-prinsip sederhana yang sudah kita terima dalam Retreat. Dari membangun Relasi dengan Allah dalam kesepakatan suami Istri. Membangun komunitas yang sehat agar saling menopang dan membangun. Dan juga instropeksi diri agar kita belajar lebih dewasa dan bijaksana dalam membangun pernikahan kita. Prinsip-prinsip pernikahan yang kita terima di MoU ini bukan prinsip yang rumit dan sulit untuk di jalankan, asal kita juga berpikir sederhana, tidak rumit dan complicated kita bisa menjalankannya dengan konsisten.
Seringkali konflik-konflik yang kita hadapi setiap hari, yang bisa mengganggu dan merusak pernikahan kita adalah hal-hal kecil yang gak penting banget.
Dalam bacaan kita hari ini di katakan tangkaplah rubah-rubah kecil yang merusak kebun Anggur kita. Ya hanya rubah-rubah kecil mungkin, tapi bisa merusak kebun anggur pernikahan kita. Visi Allah untuk pernikahan kita sangat besar; memenuhi bumi untuk kemuliaan Allah dan menaklukkan bumi, masakan digagalkan oleh hal-hal kecil yang gak penting banget.
Banyak kesaksian pasangan-pasangan yang jika menghadapi masalah besar bisa bersepakat dan berdoa bersama saling mendukung, tapi gagal karena hal-hal yang sederhana dan yang di cari-cari. Banyak konflik yang di akibatkan hanya karena odol, toilet, masakan keasinan, cara tidur, candaan yang bikin sensi dan hal-hal lain yang nggak penting lainnya.
Firman Tuhan mengatakan di dalam 2 Timotius 2:23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran.
Jika sudah tahu hal-hal kecil yang bisa menimbulkan pertengkaran, mengapa tidak kita hindari? Bukankah kita ingin pernikahan kita menjadi surga di bumi? Mengapa kita mempermasalahkan hal-hal kecil yang membuat suasana rumahntangga bagai neraka di bumi. Adu ngotot untuk selalu merasa menang dalam perdebatan, bukankah suami-istri itu sedaging, nggak akan ada yang menang atau kalah, seperti peribahasa yang mengatakan “yang menang jadi arang dan yang kalah jadi abu”, bukankah lebih baik tidak menyulut api?
Jika kita berusaha mengalah dengan kekuatan sendiri dan berprinsip “yang waras ngalah” kita juga akan frustasi karena merasa menikah dengan orang yang tidak waras.
Menjadi suami atau Istri yang baik bukan untuk menyenangkan pasangan kita. Karena begitu pasangan kita gak senang dengan segala pengorbanan kita, kita malah jadi kecewa. Menjadi suami atau istri yang baik adalah untuk menyenangkan Tuhan.
Kolose 3:23 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Saat kita lakukan sesuatu yang benar untuk pernikahan kita Tuhan pasti senang, sekecil apapun usaha kita akan Tuhan hargai. Meskipun hal itu mungkin tidak dihargai oleh pasangan kita. Jika kita mau menyenangkan Tuhan dalam pernikahan kita, tanpa kita sadari karakter kita dibentuk makin dewasa melalui pernikahan. Skill kita untuk bisa hidup dalam perdamaian dalam rumah rumah tangga kita akan meningkat.
Roma 12:18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
Semakin karakter kita bertumbuh dewasa kita akan menyadari menjauhi perbantahan itu lebih bijaksana. Amsal 20:3 Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.
Mengalah itu bukanlah kalah dan “pengabdian” kita dalam mempertahankan pernikahan kita. Itu karena kita adalah abdi Allah. Karena kata dasarnya pengabdian adalah “abdi” bukan “pengab”
Saat nya kita praktekkan untuk menjadi suami dan Istri yang menyenangkan Tuhan. Jadilah pribadi cerdas yang selalu mau berubah dan bertumbuh karakternya di dalam Kristus. Berubalah terus melalui pembaharuan budi.
Kristuspun Mengasihi kita si saat kita masih berdosa. Artinya dasar hubungan adalah Kasih.
Roma 5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Karena Kasih itulah yang akan banyak menutupi pelanggaran. Ketika Suami/isteri belajar Mengasihi di saat pasangannya masih berbuat kesalahan, maka kasih itu akan membuat kita sama-sama Menang; bukan malah kalah / mengalah.
Amsal 17:9
Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib.
Jika kita mau terus belajar dan lakukan semua yang terbaik pasti kita bisa menang.
Ingat!
Melakukan kesalahan adalah manusiawi, Mengetahui kesalahan adalah manusia cerdas, Mengakui kesalahan adalah manusia berani, Memperbaiki kesalahan adalah manusia bijaksana.
(Terry - Ciska)
0 Response to "GA PENTING BANGET"