Iklan

GANTI PARADIGMA 2018

1 Korintus 11:31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita

Selama 4 hari ini kita, bersama-sama pasangan, belajar apa-apa yang harus kita lakukan selepas Retreat MoU, bagaimana membangun Relasi dengan Allah melalui doa sepakat dan juga membangun Relasi dengan sesama melalui Komunitas Rohani dan Melayani, maka selanjutnya kita akan belajar menyelidiki kedalaman hati kita sendiri.

Tahukah anda bahwa kemampuan menguji diri sendiri adalah termasuk jenis kecerdasan?
Saat ini para ahli mengelompokkan kecerdasan menjadi 8 jenis kecerdasan. Salah satunya adalah Kecerdasan intrapersonal yaitu meliputi kemampuan memahami kekuatan dan keterbatasan diri, kesadaran akan suasana hati, hasrat kehendak, motivasi, sifat, keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, dan menghargai diri.

Banyak orang yang bermasalah dalam relasi intimnya dengan Tuhan, bermasalah juga dengan pasangan dan dalam pergaulan dengan orang lain. Ternyata inti permasalahannya adalah dari dalam dirinya sendiri.
Jika anda merasa hidup Tidak adil, Tuhan tidak mengasihi anda, pernikahan anda adalah suatu kesalahan, anak-anak memberontak, Lingkungan menjauhi anda, mungkin waktunya untuk instropeksi diri dihadapan Tuhan.

Hal yang pertama harus dilakukan adalah berdamai dengan masa lalu.
Banyak pribadi yang masuk ke dalam pernikahan dengan jiwa yang terluka dan tidak utuh. Hal ini merupakan hasil dari produk masa lalu. Rasa tertolak bahkan sejak dari kandungan, rasa tidak berharga, rasa tidak diterima dan tidak dicintai apa adanya. Semua hal di masa lalu yang belum dibereskan di masa kini akan menjadi masalah di masa kini dan masa depan.  Termasuk terbawa juga dalam pernikahan.

Sadar atau tidak sadar, banyak orang ketika masuk di dalam pernikahan berharap menemukan kebahagiaan melalui pasangannya. Tanpa pemulihan masa lalu, hal itu mustahil menjadi kenyataan. Yang terjadi adalah harapan akan kebahagiaan berubah menjadi tuntutan terhadap pasangan, keluarga, teman dan orang-orang sekitar.
Ketika luka kita belum sembuh bahkan saat kita sendiri yang menyenggol orang lain pun maka kita juga yang sakit dan marah. Kita cenderung  menuntut untuk orang untuk mengerti, memperhatikan , menghormati dan mengasihi kita. Orang-orang yang terluka cenderung menyalahkan, menuntut dan menghakimi orang lain, mencari perhatian dan membawa perpecahan.

Sebesar apapun dia berusaha mengisi kekosongan hatinya dengan perhatian, meteri atau popularitas tidak akan bisa memuaskan dahaga nya. seperti perempuan Samaria, kita perlu Air hidup untuk memuaskan dahaga kita. Datanglah pada Yesus dan minta Dia menyelidiki hati kita, mengenali pikiran-pikiran kita. 

Mazmur 139:23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku.

Dia tahu hal yang terdalam dari diri kita. Dia mampu membebat luka masa lalu kita, Dengan Yesus kita mampu berdamai dengan masalalu kita dan menatap masa depan untuk mengarah kepada Tujuan. 

Filipi 3:13b-14 aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Dalam Yesus kita bisa “Move On”, sehingga kita bisa melihat diri kita dengan paradigma yang baru dan melihat pasangan kita dengan kaca mata-Nya Allah. Melalui pemulihan diri, kita akan melihat Pasangan kita adalah teman seperjalanan keluarga ilahi kita. 

Sudah 2018 lho, masa masih bergelut sama masa lalu aja. Masa masih pakai paradigma lama terus. Ganti dengan kacamata baru dong. Gak usah tunggu tahun 2019, mari ganti dari sekarang... Paradigma yang baru di dalam Kristus Yesus.

(Terry - Ciska)

0 Response to "GANTI PARADIGMA 2018"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post