COVENANT VS CONTRACT (1)
By
sianny
—
Rabu, 13 Juni 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Fondasi pernikahan di dalam Kristus adalah Covenant. Inilah Fondasi yang terkuat untuk Rumah Pernikahan kita. Lalu, mengapa banyak terjadi perceraian bahkan dalam pernikahan Kristen?
Karena di pernikahan mereka, fondasinya adalah Contract (Kontrak) sekalipun mengucapkan Janji Nikah yang merupakan janji Covenant (Perjanjian Seumur Hidup).
Mulai hari ini ke depan, kita akan membahas unsur-unsur Covenant versus Contract.
Defenisi Contract menurut kamus Oxford adalah an agreement between two or more persons or parties to do or not to do something (persetujuan 2 atau lebih orang / pihak utk melakukan atau tidak melakukan sesuatu).
Sedangkan Defenisi Covenant menurut Oxford adalah an solemn agreement between two or more persons or parties to do something (persetujuan yang sungguh-sungguh / tulus antara 2 atau lebih orang untuk melakukan sesuatu).
Terlihat dalam covenant hanya untuk to do something sedangkan contract untuk to do or NOT to do something.
Jadi pernikahan yang Covenant itu bisa diartikan sifatnya proaktif, Suami dan Isteri dengan tulus hanya berfokus untuk melakukan hal-hal yang positif, mengasihi, membangun sekalipun sikap pasangannya masih mengecewakan. Karena fokusnya melakukan hal-hal yang baik untuk menepati janji yang murni kepada pasangan dihadapan Tuhan. Pernikahan covenant ini akan membawa kebahagian keduabelah pihak. Kebahagian/Sukacita yang didapat, bukan karena menerima hal-hal yang manis buat diri sendiri, tetapi SUKACITA karena TELAH MELAKUKAN hal-hal baik/manis kepada pasangan, sebagai Sikap hormat kita kepada TUHAN.
Hati yang seperti ini, adalah hati yang mengalirkan aliran aliran hidup yang berasal dari Roh Allah dalam hidupnya, yang memberkati pasangannya, anak-anaknya dan banyak orang. Tidak menyimpan kebencian, kemarahan, dendam, kekecewaan dan hal-hal buruk lainnya. Karena hidupnya bergantung kepada Tuhan.
Covenant tidak meminta syarat atau menuntut, hatinya tidak bergantung kepada keadaan pasangannya
Aku mau melakukan untuk pasanganku ..... karena aku sudah berjanji di hadapan Tuhan.
Sedangkan bila pernikahan fondasinya Contract, maka baik Suami maupun Isteri akan saling memperhatikan / menuntut apakah pasangannya patuh pada aturan/ larangan-larangan yang telah ditetapkan. Contract akan menerapkan syarat-syarat satu sama lain. Dan jenis Pernikahan contract ini akan mendatangkan ketidakpuasan, kekacauan, kemarahan, kebencian, kekecewaan dan banyak lagi hal yang melukai dirii sendiri.
Aku mau melakukan untukmu .....ASAL..... engkaupun melakukan yang kumau.
Dilihat ke dalam alkitab, jelas terlihat bahwa hubungan Tuhan dengan manusia selalu mempergunakan kata Covenant bukan Contract.
Jadi ciri-ciri Covenant-lah yang cocok dengan firman Tuhan:
Matius 22:39 (TB) Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Yohanes 13:34 (TB) Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Tuhan Yesus meminta kita untuk proaktif dari diri sendiri untuk mengasihi sesama kita. Sesama kita yang paling dekat jelas adalah pasangan kita.
Jadi mari kita terus mengasihi pasangan dan terus memperbaharui hati kita tanpa menunggu / menuntut perubahan pasangan kita.
Perhatikanlah fondasi pernikahan kita saat ini. Bila dalam praktek sehari-harinya masih berfondasikan Contract, gantilah fondasinya dengan COVENANT (PERJANJIAN SEUMUR HIDUP) dan tidak lagi menyesali pertemuanmu dengan pasanganmu, tetapi bersyukur.. bersyukur dan bersyukurlah...
Inilah yang dikehendaki Allah bagi pernikahan kita. Gbu.
(David - Endang)
0 Response to "COVENANT VS CONTRACT (1)"