Iklan

HIDUP KARENA KRISTUS

Life begin at 40.
Ada pepatah mengatakan demikian. Hidup dimulai pada usia 40.
Mengapa demikian?

Banyak faktor, di antaranya adalah kemapanan, pengalaman dan kesempatan.
Biasanya pada usia 40-an seseorang sudah melewati berbagai tahapan hidup dan sudah masuk ke dalam fase mapan.

Di usia anak-anak dan remaja, kita sibuk belajar dan bersekolah, rasanya tidak sabar untuk segera tumbuh dewasa dan bekerja untuk menghasilkan uang dan melakukan apa yang kita mau.

Di usia 20-an, kita sibuk bekerja dan bercinta, bergumul mencari pasangan hidup dan penghasilan untuk masa depan kita.

Di usia 30-an, biasanya kita mulai menemukan arah hidup kita, ada yg menikah, ada yg sudah mapan bekerja, ada yg sudah memiliki usaha sendiri, dll. Tapi perjuangan masih berlanjut dengan usaha meniti karir untuk naik jabatan, mengembangkan usaha untuk menjadi lebih besar, mengasuh dan membesarkan anak-anak, melewati tahapan-tahapan di dalam pernikahan (penyesuaian, pertengkaran, melakukan segalanya untuk bertahan), dan sebagainya. Boleh dibilang usia 30-an adalah puncak dari perjuangan kita, semua terasa begitu berat dan menuntut.

Di usia 40-an, biasanya semua sudah mereda. Anak-anak mulai besar dan tidak lagi membutuhkan begitu banyak perhatian, usaha mulai mapan, rumah tangga mulai stabil, dan seterusnya.
Itulah sebabnya dikatakan "hidup dimulai di usia 40", di mana kita bisa mulai mengendorkan urat-urat syaraf dan mulai menikmati hidup ini.
Tetapi itu pun pada akhirnya kita harus menua, melemah, dan akhirnya meninggal.
Itulah sekedar gambaran duniawi dari kehidupan manusia pada umumnya.

Benarkah demikian?
Pada kenyataannya banyak orang yang masih bergumul hebat sampai pada usia tuanya. Banyak juga orang yang sudah mapan di usia muda.
Tidak ada hal yang pasti di dalam dunia ini.
Apakah hanya itu esensi dari hidup ini?
Lahir, bertumbuh, bergumul, menikmati hidup, menua, lalu mati.

Pengkhotbah 1:14 (TB)  Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.

Sesungguhnya hidup ini baru dimulai ketika kita menerima Kristus sebagai Juru Selamat dan menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada Tuhan.
Karena pada saat itulah kita memiliki tujuan yang jelas bagi semua perjuangan kita.
Dan pada saat itulah kita memiliki jaminan untuk keselamatan, kehidupan kekal dan penyertaan serta pemeliharaan Tuhan.

2 Korintus 5:17 (TB)  Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Tidak masalah di usia berapa, dalam tahapan dan kondisi hidup yang seperti apa, dan siapa kita.
Pada saat kita "dilahirkan kembali" kepada hidup yang sesungguhnya di dalam Tuhan, itulah awal dari kehidupan yang bermakna dan kehidupan yang bisa kita nikmati seutuhnya.

1 Petrus 1:23 (TB)  Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

Kita bisa mengetahui tentang Tuhan seumur hidup kita.
Kita bisa sudah dibaptis sejak kita bayi.
Kita juga bisa mengaku sebagai orang Kristen dan aktif di gereja.
Tapi kita masih merasa hidup kita hampa dan tidak berarti.
Kekristenan tidak berarti apabila kita tidak sungguh-sungguh menghidupinya.

Sudahkah kita benar-benar menyerahkan hidup kita untuk Tuhan? Ataukah kita hanya butuh Tuhan sebagai aksesoris dan menuntut berkat-Nya saja?

Sudahkah kita menjadi murid Kristus yang mau terus berjalan bersama-Nya dan melakukan kehendak-Nya?

Apakah kita mendengar suara-Nya dan mentaatinya? Ataukah kita masih hidup sesukanya dan memilih untuk mendengarkan apa yang diinginkan dunia ini?

Sudahkah kita menjadi garam, menjadi terang dan memuliakan Nama Tuhan? Ataukah kita masih menjadi batu sandungan bagi orang lain? 
Iri hati, kuatir, egois, serakah, gegabah, dann tidak taat sehingga kita merasa tidak bahagia?

Marilah kita menjalani kehidupan yang bermakna bersama Tuhan, daripada mengejar hidup duniawi yang sia-sia dan membawa pada kebinasaan.
Maka setelah kita memulainya, kehidupan ini tidak akan berakhir, bahkan akan menuju pada kehidupan kekal yang memberikan kepuasan dan kepenuhan karena kita mencapai tujuan daripada penciptaan kita.

Yohanes 10:10 (TB)  Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Yohanes 3:16 (TB)  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Tuhan Yesus memberkati

(Chandra - Sansan)

0 Response to "HIDUP KARENA KRISTUS"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post