TERSESAT KARENA TIDAK TAAT
By
sianny
—
Sabtu, 09 Juni 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Alkisah di sebuah desa di tepi hutan, orang-orang memindahkan kayu-kayu gelondongan yang baru dipotong dari hutan ke pabrik pengolahan melalui sungai yang mengalir di tengah desa tersebut
Pada suatu hari beberapa orang anak bermaksud untuk pergi ke seberang sungai untuk memetik buah-buahan liar.
Sang ibu memperingatkan anak-anaknya untuk menyeberangi sungai melalui jembatan. Anak-anak itu pun segera mengiyakan.
Akan tetapi, ketika mereka tiba di tepi sungai, tampak gelondongan-gelondongan kayu berjajar di sepanjang sungai. Banyak sekali gelondongan kayu sampai hampir-hampir seluruh sungai penuh dengan kayu.
Seorang anak mengusulkan untuk menyeberangi sungai dengan cara meniti kayu-kayu tersebut. Dengan cara itu mereka akan lebih cepat sampai ke seberang sungai daripada berjalan memutar sampai ke jembatan.
Mula-mula anak-anak yang lain merasa ragu, tetapi setelah anak pertama mulai meniti kayu yang pertama dan berpindah pada kayu yang kedua dengan aman dan mudah, anak-anak yang lain pun segera mengikuti.
Ternyata tidak semudah kelihatannya. Di tengah-tengah sungai yang airnya lebih dalam, kayu-kayu itu mulai berputar ketika diinjak.
Akhirnya anak yang pertama menyeberang jatuh ke dalam sungai. Anak yang kedua berusaha menolong, tetapi malah ikut terjatuh.
Anak-anak yang lain mulai menangis tanpa berani bergerak di kayunya masing-masing.
Untunglah ada seorang anak yang masih tertinggal di tepi sungai. Cepat-cepat ia berlari kembali ke desa untuk mencari pertolongan. Puji Tuhan semua anak dapat diselamatkan.
Akhirnya kejadian itu menjadi pelajaran yang tidak akan pernah dilupakan oleh anak-anak tersebut, bahwa mereka hampir saja celaka karena ketidak taatan mereka.
Sebagai anak-anak Tuhan, kita pun seringkali memilih untuk tidak taat.
Terkadang, kita bahkan merasa bahwa kita lebih tahu, apa yang terbaik untuk diri kita sendiri daripada Tuhan.
Amsal 10:17 (TB) Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.
Dalam banyak kesempatan, kita tidak merasa bahwa kita sedang tidak taat, karena mungkin jalan yang kita tempuh hanya menyimpang satu derajat, atau setengah derajat. Akan tetapi deviasi sekecil apapun, pada saat kita telah menjalaninya sejauh 10 km, kita akan mendapati diri kita berada sedemikian jauh dari tujuan awal kita.
Jadi untuk menjaga hidup kita agar tidak tersesat, kita membutuhkan penunjuk arah atau pedoman seperti kompas yang menunjukkan arah yang harus kita ambil dan mercu suar yang menerangi jalan kita untuk memastikan bahwa kita selalu berada di jalan yang benar.
Hanya satu kompas yang tidak mungkin salah, hanya satu mercu suar yang tidak pernah berhenti bersinar, yaitu Firman-Nya yang selama ribuan tahun telah terbukti relevan, ya dan amin, apapun keadaan kita, karena Firman Tuhan adalah perkataan Allah sendiri yang ditulis berdasarkan ilham dan hikmat dari Roh Kudus.
Mazmur 119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Karenanya, jangan tinggalkan saat teduh dan Firman. Jangan berjalan sendiri, tetapi teruslah mendekat kepada-Nya.
Sebagai manusia yang tidak sempurna, terkadang kita bisa jatuh, kita bisa tersesat.
Tapi selama kita mau terus memandang kepada-Nya, selama kita terus mendengar suara-Nya, Dia akan selalu membawa kita kembali ke jalan yang benar.
Yehezkiel 34:16 (TB) Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.
Tuhan Yesus memberkati
(Chandra - Sansan)
0 Response to "TERSESAT KARENA TIDAK TAAT"