SERAKAH KARENA TIDAK MERASA CUKUP
By
sianny
—
Kamis, 07 Juni 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Seringkali manusia tidak merasa puas akan keadaannya.
Uangku tidak cukup banyak (padahal banyak orang yang bahkan uangnya tidak cukup untuk sekedar makan dengan layak).
Mobilku tidak cukup keren (padahal banyak orang yang jangankan bermimpi untuk membeli kendaraan, untuk bertahan hidup saja sudah sedemikian berat).
Pasanganku tidak cukup baik, suamiku tidak cukup memperhatikanku, isteriku tidak cukup cantik jpadahal banyak orang yang tidak kunjung menemukan pasangan hidup dan merasa kesepian).
Dan seterusnya...
Adam dan Hawa hidup dalam kesempurnaan di Taman Eden, tapi mereka tidak merasa cukup puas, mereka ingin menjadi seperti Tuhan sehingga mereka tidak taat dan melanggar perintah-Nya.
Bangsa Iseael mengeluh karena diperbudak di Mesir, Tuhan membebaskan mereka dan membawa mereka keluar dari Mesir.
Lalu mereka mengeluh karena tidak ada makanan, Tuhan pun mengirimkan manna setiap hari.
Tetapi mereka tidak merasa cukup dan mengeluh minta daging, Tuhan pun mendatangkan burung puyuh untuk mereka.
Dan Bangsa Israel dengan rakusnya mengumpulkan burung puyuh itu sampai jumlah yang berlebihan sehingga Tuhan murka dan menghukum mereka dengan tulah.
Sebagai anak-anak Tuhan, Tuhan menjanjikan berkat-Nya bagi kita. Tuhan juga berjanji akan mencukupkan dan memelihara kita.
Tetapi apa respon kita atas berkat Tuhan dan kenikmatan-kenikmatan yang Tuhan ijinkan kita nikmati?
Alih-alih bersyukur dan memberkati orang lain, kita seringkali menjadi rakus dan serakah, selalu menginginkan lebih dan lebih lagi.
Kadang kita berpikir hak kitalah untuk diberkati lebih dan lebih lagi.
Sepertinya kewajiban Tuhan lah untuk memberkati kita lebih dan lebih lagi.
Kita marah apabila usaha kita mengalami kemunduran.
Kita marah Tuhan tidak memberi berkat lebih padahal kita sudah beribadah, menolong orang lain, berbuat baik, bahkan memberi persembahan dan perpuluhan.
1 Timotius 6:6, 9 (TB) Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Tuhan membenci keserakahan, bukan karena Dia merasa rugi memberkati kita, tetapi karena keserakahan mengalihkan fokus kita dari Tuhan.
Kita tidak lagi melihat kesempatan dan berkat dari Tuhan sebagai anugerah yang membuat kita semakin mengasihi Tuhan, tetapi justru menjauhkan kita dari-Nya.
Kolose 3:5 (TB) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala
Kita bekerja untuk mencari nafkah. Setelah kebutuhan kita terpenuhi, kita bekerja lebih keras untuk taraf hidup dan gengsi yang lebih tinggi.
Setelah punya sepeda ingin punya motor, setelah punya motor bebek ingin punya motor besar.
Setelah punya motor besar ingin punya mobil. Setelah punya mobil ingin punya mobil mewah, dan seterusnya...
Kita tidak pernah merasa puas dan bersyukur, kita tidak pernah melihat kelebihan yang kita miliki sebagai sarana untuk memberkati orang lain dan memuliakan Tuhan, tetapi kita terjerat ke dalam penyembahan berhala yang menjauhkan kita dari Tuhan.
Bukan cuma untuk hal-hal materi, tetapi hobby kita, bahkan pola makan kita, pelayanan kita, apapun itu yang terus kita kejar dan akhirnya menjadi yang terpenting dan terutama dalam hidup dan hati kita, itulah keserakahan yang menjadi berhala dan menjauhkan kita dari Tuhan.
Karenanya, marilah kita belajar merasa cukup dan mulai mengatur prioritas kita agar hidup kita terus selaras dengan kehendak-Nya.
Ibrani 13:5 (TB) Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Tuhan Yesus memberkati
(Chandra - Sansan)
0 Response to "SERAKAH KARENA TIDAK MERASA CUKUP"