Iklan

BENIH YANG KEKAL (3)

"Dan sebagian (BENIH itu) jatuh di TANAH YANG BAIK, ia tumbuh dengan SUBURnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat.”
Markus 4:8 TB

Ada dua bidang lahan yang sangat berbeda yaitu yang satu dipenuhi semak belukar terlihat tidak terawat dan yang lainnya hijau subur dirawat setiap hari.

Bagaimanakah lahan yang satu dapat dipenuhi oleh semak belukar yang tak berguna, bahkan kadang berbahaya karena menjadi persembunyian binatang berbisa?
Sedangkan bidang lahan yang ke dua sangat SUBUR, teratur dan enak dipandang... Tidak hanya itu! 
Lahan kedua benar-benar berguna karena menghasilkan kebaikan bagi banyak orang. 

Di manakah bedanya? 

Benar sekali!! 
Lahan pertama dibiarkan saja, sedang lahan ke dua DIUSAHAKAN, DIKERJAKAN dan DIRAWAT setiap hari.

Saudaraku, 
Seperti kata Firman, kita semua adalah Petani Firman.
Ya, kita bertani di alam rohani. 
Alkitab adalah sebuah kantong benih yang besar berisi berbagai benih yang lengkap bagi sebuah kehidupan yang "penuh kelimpahan dan tanpa batas".

Hanya saja, kalau benih itu tidak kita tanam, usahakan, kerjakan dan rawat, maka benih itu tetap tinggal sebagai benih yang tidak menghasilkan apa-apa bagi kita, apalagi bagi Kemuliaan Allah. 

Padahal inilah kata Firman Tuhan : 
"Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu BERBUAH BANYAK dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Yohanes 15:8 TB

Memang tidak mudah memprioritaskan sesuatu yang tidak kelihatan, tetapi kita harus ingat bahwa musuh kita sangatlah rajin menanti... 
Kalau ada benih yang jatuh tetapi tidak ditanam dengan layak, akan dicurinya dengan segera (Mark. 4:4).

Saudaraku, 
Dalam alam jasmani, hidup kita sangatlah bergantung pada "tanah" yang kita injak, yang memungkinkan kita bisa menikmati banyak makanan, yang di atasnya kita berkendara, yang memberi kita tempat untuk membangun rumah.... 
Demikian juga secara rohani... 
Apakah kita akan melihat kebesaran Tuhan, mengalami keajaiban mengikut Tuhan dan menikmati kelimpahanNya?

Semua ini tergantung apakah kita mengusahakan, mengerjakan dan merawat tanah hati kita serta rajin menanam benih yang Tuhan sudah sediakan secara berlimpah bagi kita. 

Keputusannya ada di tangan kita! 

"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."
Amsal 4:23 TB

(Hanny - Elizabeth)

0 Response to "BENIH YANG KEKAL (3)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post