Iklan

SETIA MELAKUKAN DOA SEPAKAT (2)

Amsal 29 : 7 Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu
Amsal 22 : 6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu.

Visi dari Moment of Unity adalah Membangun Keluarga melahirkan Generasi Mulia….. Generasi Mulia yaitu keturunan kita itu dilahirkan, bukan ada dengan tiba-tiba…… Dalam arti anak-anak kita juga harus ditanamkan prinsip-prinsip kebenaran Firman Tuhan.

Yosua dan Kaleb memimpin kaum “Milenial” saat itu dalam perang Kanaan merebut tanah Perjanjian. Sebab semua generasi 12 pengintai telah meninggal semua…..Yosua dan Kaleb memimpin generasi baru yang besar atau lahir dalam pengembaraan 40 tahun…..Generasi baru inilah yang mendapat Anugerah Tuhan masuk dan menduduki Tanah Perjanjian…. Bukan hal yang mudah bagi Yosua untuk membangun generasi baru tersebut. Diperlukan berulang-ulang menyampaikan prinsip-prinsip Kebenaran Firman Tuhan. Namun usaha Yosua tidak sia-sia, Generasi baru itu masuk ke tanah Kanaan dengan memenangkan perang Kanaan.

Minggu lalu anak kami yang kedua, yang bekerja pada sebuah Production House cukup terkenal, datang kepada kami dengan menangis….. Anak kami ini, lulus dengan nilai istimewa pada  Februari  2018. Tidak sampai sebulan sejak pengumuman kelulusannya dia diterima bekerja di sebuah production house cukup terkenal sebagai Penulis Skenario sesuai dengan bidang yang dipilihnya.

Penyebab anak kami menangis adalah karena skenario yang dibuatnya harus direvisi beberapa kali. Dan revisi itu khusus nya tentang dialog orang yang berpacaran….. Dari team leadernya, anak kami dikritik karena dialog yang dibuatnya membuktikan bahwa anak kami belum pernah berpacaran. Team Leadernya memberi saran, untuk mendapatkan dialog adegan orang berpacaran, maka anak kami harus mengalami pacaran…. Saran ini terus menerus dilontarkan karena khusus adegan pacaran, selalu dilakukan direvisi . Bahkan di kantornya anak kami sering disindir, dan dijadikan bahan gurauan karena dia belum pernah pacaran. 

Apalagi skenario yang sedang dibuatkan berulang direvisi karena masalah dialog pacaran. Maka galaulah dia….. Sambil menangis dia mengatakan bahwa sejak aku kecil, papa mama sudah menanamkan nilai-nilai, bahwa berpacaran hanya sekali saja dengan orang yang memang Tuhan pertemukan, dan tidak membangun hubungan pacaran sebelum papa mama menerima konfirmasi dari Tuhan. Bagaimana dengan situasi yang aku hadapi. Dia menangis... 

Kami sungguh tercengang….sebab nilai-nilai yang kami tanamkan itu rupanya tertanam dalam hati anak kami. Saat itu antara nilai-nilai yang dipegangnya tidak sejalan dengan saran-saran dan gaya hidup pada umumnya……Ada pertanyaan besar dalam dirinya, apakah harus pacaran sekedar punya pengalaman agar bisa menulis dialog pacaran dengan ‘bagus” ? Sementara nilai-nilai kebenaran itu terus berbicara mengingatkan dia….. Maka galaulah anak kami itu.

Kami sangat bersyukur bahwa anak kami ini masih memegang teguh nilai-nilai kebenaran itu di tengah gelombang perubahan nilai-nilai secara drastis….. Bagi kebanyakan orang muda, berpacaran adalah hal yang biasa dan lumrah. Gonta ganti pacarpun dianggap tidak salah…. Bahkan salah seorang teman anak kami yang tahu bahwa anak kami memegang nilai-nilai yang kami tanamkan sejak kecil, mengatakan bahwa dia akan membebaskan anak nanti melakukan apa saja supaya anaknya tersebut mempunyai pengalaman hidup……

Gelombang degradasi moral dan nilai-nilai begitu dahsyat, akan menerpa siapa saja yang masuk dalam usia muda……tidak terkecuali anak kami…. Melahirkan generasi mulia, bukan pekerjaan semudah membalikkan telapak tangan, tetapi memerlukan usaha dan perjuangan…. 

Dalam doa sepakat, kami selalu mendoakan anak-anak kami….Selalu kami katakan bahwa mereka adalah anak-anak panah yang tepat sasaran di tangan pahlawan, mereka adalah bintang-bintang yang cemerlang. Roh takut akan Tuhan dan pengenalan akan Tuhan ada dalam hidup mereka, karakter Kristus bertumbuh dalam hidup mereka, semakin hari semakin disukai oleh Allah dan manusia. Mereka akan menjadi anak yang gagah perkasa dibidang mereka. Doa ini selalu kami ucapkan dalam doa sepakat kami setiap hari……

Menghadapi galaunya anak kami ini, kami mengatakan bahwa hidupnya tidak tergantung dengan saran mereka. Hidupnya ada dalam tangan Tuhan. Mintalah hikmatdari Tuhan, agar dia dapat membuat dialog yang bagus.
Leadernya berkata menulis tentang orang pacaran, katanya kamu harus punya pengalaman pacaran...
Lalu bagaimana  nanti kalau menulis cerita tentang orang yang melakukan hubungan sex di luar nikah, apakah juga harus melakukan hubungan sex di luar nikah???
Kami katakan tidak semua cerita ditulis harus mengalami dulu, baru akan hidup dan bagus. Karena masih ada cara lain yaitu observasi dan imajinasi dan hikmat dari Tuhan…….

Rupanya anak kami galau karena kalau skenario direvisi terus...
Apakah dia harus "pacaran " dengan siapa saja asal ada pengalaman..? Kalau tidak dia  akan kehilangan kesempatan menulis skenario film layar lebar. Karena anak kami sudah diwacanakan untuk menulis skenario film layar lebar. Karena bagi profesi Penulis Skenario film, menulis skenario film layar lebar adalah sebuah kebanggaan dan tentu saja uang…! 

Kami memberi dia kekuatan, percayalah Tuhan akan membela kamu, dan  justru nilai-nilai kebenaran itu yang kamu pertahankan akan  mempermalukan orang-orang yang mempunyai hikmat…
1 Kor 1: 27
"Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat."

Setelah itu anak kami mendapat kekuatan, kegalauannya sirna…

Kami lalu memberikan dia strategi……Yaitu dia bisa menyisipkan nilai-nilai tentang pacaran itu dalam skenario yang dibuatnya…..Penyisipan dilakukan dengan cara kreatif, sehingga orang tidak terasa ada pesan dibaliknya….. Dari sebuah kegalauan Tuhan ubahkan menjadi sebuah strategi…… Itulah Tuhan yang hebat yang menggunakan segala situasi yang kelihatannya tidak menguntungkan menjadi berkat…

Beberapa hari yang lalu, anak kami diserahkan untuk membuat Skenario untuk film layar lebar, dengan target 1 juta penonton.  Ini membuat dia terkejut dan tidak percaya diri. Kami katakan inilah jawaban doa papa mama agar Tuhan memberikan kesempatan untuk kamu dipercayakan menulis Skenario film layar lebar... Percayalah kamu ada dalam rencanaNya.!!!

Kemarin kami tanyakan, bagaimana apakah kamu siap menerimanya? " Ya aku siap, karena ada Tuhan menyertai aku"  puji nama Tuhan! 

Ketika anak-anak kami masih dalam masa sekolah dan kuliah, kami masih bisa mengawasinya. Namun... begitu mereka terjun ke dalam profesinya, maka nilai-nilai yang ditanamkan kepada mereka menjadi pengawas dan benteng bagi serangan dahsyat nilai-nilai yang berbeda dan berbahaya.

Kami hanya bersyukur, budaya doa sepakat yang kami bangun, merupakan sebuah benteng rohani. Karena Tuhan selalu terlibat dalam setiap musim hidup kami…..

Melahirkan generasi mulia bukan pekerjaan simsalabim…… Perlu tindakan terutama Doa Sepakat….yang sederhana namun terbukti hasilnya….

(Han Beng - Lydia)

0 Response to "SETIA MELAKUKAN DOA SEPAKAT (2)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post