CORE OF THE CORE
By
sianny
—
Selasa, 26 Maret 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Mazmur 50:13-23
Daging lembu jantankah Aku makan, atau darah kambing jantankah Aku minum?
Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah. ...
Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." Sela Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman:”Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku,
dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkaulah yang membenci teguran,
dan mengesampingkan firman-Ku?
.....Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.....
Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."
Jika kemarin kita belajar bahwa Allah adalah cinta pertama kita sbg hukum yg utama, maka pertanyaan selanjutnya adalah “Bagaimana cara mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi ?”
Apakah dengan rajin beribadah, rajin berdoa, rajin baca Alkitab, rajin memberi perpuluhan, rajin puasa dan seabrek aktivitas rohani lainnya kita sudah mencintai Allah dengan segenap hati?
Mengapa banyak orang semakin rajin beribadah, malah semakin rajin menghakimi, rajin bergosip, rajin pencitraan, rajin menjatuhkan orang lain, rajin berkonflik dengan orang lain dan hatinya makin jahat? Jawabannya adalah: * Karena semua aktifitas rohani yang yang disebutkan di atas adalah *“SIDE EFFECT” nya saja tetapi bukan INTI ; meminjam istilah Pak Ndul, yang lagi fenomenal itu; Yg perlu kita cari adalah Intinya inti, core of the core.
INTI dari Mengasihi Allah dengan segenap Hati adalah kita harus menerima terlebih dahulu kasih Allah, dan dari kelimpahan kasihNyalah kita bisa mengasihi Allah dan sesama (pasangan).
Kita hanya dapat mengasihi Allah dengan segenap hati justru bila kita sudah menerima Kasih Allah yg sempurna terlebih dahulu.
1 Yohanes 4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
Saat kita menerima kepenuhan Kasih Allah dan mengerti bahwa kita dicintai tanpa syarat dan bahkan Yesus rela mati untuk kita “ketika kita masih berdosa”, maka kasih itu yang akan memampukan kita mengasihi Allah, pasangan kita dan sesama kita. Side Effect dari Kasih Allah itu membuat kita berdebar2 saat bekomunikasi dengan Allah, bahagia saat membaca surat cinta-Nya, semangat menceritakan Cinta-Nya kepada dunia, rindu berpuasa, memuji Allah dan membagikan Cinta-Nya kepada sesama kita melalui perkataan dan perbuatan nyata.
Jadi jangan di bolak-balik karena meski aktivitas rohani nya terlihat sama namun bedanya itu 180 derajat, sejauh langit dengan bumi.
Allah sangat membenci aktivitas rohani tanpa disertai motivasi yang murni. Itu sebabnya dia mengecam Ahli Taurat dan orang Farisi.
Allah lebih menyukai Hati yang hancur lebih dari korban persembahan. (Mazmur 51:17 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.)
Orang sering berpikir bahwa mengasihi Allah dan mengasihi pasangan itu adalah 2 hal yang berbeda, bahkan banyak orang yang merasa sangat bisa mengasihi Allah tapi sulit sekali mengasihi pasangan. Padahal kedua hal ini adalah seperti keping mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Jika kita memiliki Relasi yang intim dengan Allah dan Kasih Allah penuh di dalam kita, pasti kita “dimampukan” untuk mengasihi pasangan kita.
Jadi bagaimana cara Untuk dapat menerima dan mengalami terus menerus KASIH ALLAH tanpa batas?
SYARATNYA MUDAH!! Terhubunglah terus kepada pokok Anggur yg benar; maka kita tidak akan kering, Tdk akan layu, melainkan akan menghasilkan buah2 dengan berlimpah. Dan buah itu akan dinikmati oleh pasangan kita dan orang2 disekeliling kita. Kita akan kelimpahan Kasih, yg akan mengalir ke pasangan dan sekeliling kita.
(Yohanes 15:1, 4-5 (TB) "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa2)
Jika selalu terhubung dengan Allah Kasihnya akan berlimpah dalam hidup kita dan Dari kelimpahan kasih Allah, kita dimampukan untuk mengasihi sesama kita, yang terdekat adalah pasangan kita.
Mari kita mengasihi dengan segenap hati Jangan sekedar aktivitas belaka namun bangun relasi, jangan cuma side effects saja namun Intinya Inti dan Core of the Core.
Bersama Yesus pasti kita bisa, sebab Dialah sesungguhanya Ahlinya Ahli, Intinya inti dan Core of the Core.
Stay in ❤ with HIM
(Terry - Ciska)
0 Response to "CORE OF THE CORE"