GODAAN . . . ? SEMUA ORANG MENGHADAPINYA

Godaan bisa datang kapan saja, dimana saja, dari siapa saja, dan bisa menyergap secara mendadak atau secara perlahan. Yang diperlukan adalah kewaspadaan – sebuah sikap berhati-hati baik terhadap kondisi diri sendiri ataupun terhadap apa yang ditawarkan dari luar. Ada rambu yang layak diperhatikan, agar kita tidak memberi ruang bagi godaan.

Manusia adalah makhluk sosial – senang bercengkrama, dan juga intelektual – senang bertukar pikiran.

Namun, kita harus membatasi diri untuk tidak bersosialisasi dan berbagi pikiran dengan siapa saja. Jangan terlalu yakin bahwa tidak ada apa-apa di balik “nyambung”-nya kita dengan orang tertentu yang sering pergi berduaan bersama kita.

Bagi pria, lingkungan kerja perlu diwaspadai dengan serius. Kadang kala kasus yang terjadi adalah, seorang rekan wanita bukan mengajak kencan, melainkan meminta pertolongan untuk diantar pulang atau pergi ke suatu tempat. Oleh sebab itu, kalaupun harus mengantar, jangan jadikan itu sebagai sebuah kebiasaan. Meskipun ada perasaan kasihan, kita tetap harus berani mengatakan “tidak” untuk hal-hal yang memungkinkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Wanita harus berhati-hati terhadap pria yang “terlalu baik”, misalnya menawarkan untuk mengantar pulang atau menjemput secara rutin dengan alasan sejalan.Wanita harus menolak “kebaikan” seperti itu karena perselingkuhan sering kali diawali oleh hal yang “kecil”.

Renungkanlah Firman Tuhan hari ini :

“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41)

(Soendoro - Imelda)

Tweet