HATI-HATI DENGAN PERTEMANAN

Secara kodrati ketertarikan merupakan hal yang normal serta potensial terjadi pada siapa saja. Asumsi salah yang beredar selama ini adalah bahwa ketertarikan hanya mungkin terjadi kepada orang yang belum menikah. Namun, banyak kasus memberikan bukti sebaliknya, _banyak pria ataupun wanita yang sudah menikah, secara sadar maupun tidak sadar telah mengagumi bahkan jatuh cinta pada orang lain yang bukan pasangannya.

Tidak jarang, kekaguman ini menyeret mereka masuk ke dalam jerat penyelewengan. Kesalahpahaman kedua adalah asumsi bahwa ketertarikan secara fisik maupun emosional kepada orang lain yang bukan pasangannya terjadi hanya kepada orang-orang dengan pernikahan yang buruk.

 Namun, fakta memberikan gambaran lain, yaitu bahwa ini juga terjadi pada keluarga yang baik-baik saja di mana kehidupan suami-isteri harmonis. 

Pernikahan yang buruk memang rawan terhadap perselingkuhan atau keinginan untuk berselingkuh, namun pernikahan yang sehatpun tidak bebas dari pasangan tertarik kepada orang lain. 

Pada prinsipnya ketertarikan muncul karena profil pasangan yang dianggap ideal atau setidaknya mendekati profil ideal ditemukan pada seseorang. Suami atau isteri berjumpa dengan wanita atau pria lain yang memiliki sifat-sifat yang disukainya, apalagi sifat yang diinginkan itu tidak ditemui pasangannya, maka secara otomatis pertemuan itu dapat menghadirkan perasaan suka. Perasaan suka ini cenderung menguat bila orang tersebut bisa memenuhi kebutuhannya.

Kendati wajar bagi kita untuk merasa tertarik dengan orang yang memiliki karakteristik yang kita kagumi dapat memenuhi kebutuhan kita, itu tidak berarti bahwa kita boleh mengizinkan orang ketiga masuk ke dalam pernikahan kita.

 Sebalikanya, justru kita harus mewaspadai dan mengupayakan agar kita tidak terperosok jatuh ke dalam tindakan yang salah.

Renungkanlah pesan Tuhan hari ini :

“Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya” (Yakobus 1:13-14)

(Soendoro - Imelda)

Tweet