REKONSILIASI

Kolose 3: 15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. 

Tahap Empat - Rekonsiliasi

Kita sudah sampai pada tahap atau siklus empat, setelah kita bahas tahap satu tentang masa romantisme, tahap dua tentang stabil, tahap tiga tentang perebutan kekuatan, nah sekarang di tahap empat tentang rekonsiliasi.

Apa yang terjadi pada tahap empat ?

Pasangan dapat mendorong melalui tahap sebelumnya melalui komunikasi yang mendalam, kejujuran dan kepercayaan. Pada akhirnya pasangan itu menemukan dan menciptakan cara berkomunikasi yang sejuk dan saling memahami satu dengan yang lain. Pasangan itu telah belajar lebih banyak tentang kekuatan dan kerentanan masing-masing. Mereka telah belajar mengidentifikasi masalah dengan jernih dan membicarakan kekhawatiran masing-masing dengan saling menanggapi dengan umpan balik yang positif. Mereka menolak untuk menghakimi atau saling menyalahkan. Mereka dapat menterjemahkan keluhan  menjadi permintaan untuk perubahan yang lebih baik. Mereka telah bergerak dari komunikasi untuk menang atau kalah menjadi komunikasi untuk sama-sama menang. Saling berempati dan belas kasih terus meningkat. Mereka belajar untuk saling menghargai dan saling melindungi. Harapan dan energi baru kembali ke hubungan yang harmonis. Doa berfokus pada rasa terima kasih dan ucapan syukur. Komunikasi pasangan kwalitasnya membaik dan lebih banyak ke hubungan yang lebih jujur ​​dan dewasa.

Setiap permasalahan muncul, penyelesaiannya cepat dan menyejukkan. Bahkan yang sering dialami seperti kesaksian kami di renungan hari selasa, mengerti dan merasa apa yang diinginkan pasangan walaupun itu belum terucap.

Kesatuan sebagai suami istri terasa begitu erat dan seperti Kolose 3:15 katakan, ada damai sejahtera Kristus yang terus memerintah dalam keluarga. Bukan kejengkelan, kekecewaan apalagi kepaitan, tetapi damai sejahtera Kristus yang memerintah. Artinya semua ada dalam kendali damai sejahtera Kristus, woou sangat luar biasa.

Apakah ini adalah tahapan pernikahan kita ? Jika tidak atau belum, terus bertahan dengan komitmen pernikahan kita dihadapan Tuhan dan terus bawa dalam doa sepakat kita hingga akhirnya damai sejahtera Kristus yang memerintah dalam kehidupan pernikahan kita.

(Surjono - Fatma)

Tweet