PERNIKAHAN KITA MENJADI PROBLEM SOLVER BUKAN TROUBLE MAKER
By
sianny
—
Sabtu, 25 Mei 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Pelikan adalah burung penangkap ikan yang ulung. Tetapi di kota Monterey, California hal seperti ini tidak terjadi. Di kota ini, burung-burung pelikan tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan ikan, karena banyak sekali pabrik-pabrik pengalengan ikan.
Selama bertahun-tahun mereka berpesta dengan ikan-ikan yang berserakan. Tetapi hal yang menakutkan terjadi ketika ikan di sepanjang pesisir mulai habis, dan pabrik-pabrik pengalengan mulai tutup, burung-burung tersebut mengalami kesulitan. Karena sudah bertahun-tahun tidak menangkap ikan, mereka menjadi gemuk dan malas. Ikan-ikan yang dulu mereka dapatkan dengan mudah sudah tidak ada, sehingga satu persatu dari mereka mulai sekarat dan mati.
Para pencinta lingkungan hidup berusaha keras untuk menyelamatkan mereka. Berbagai cara dicoba untuk mencegah populasi burung ini agar tidak punah. Sampai suatu saat terpikirkan oleh mereka untuk mengimport burung-burung pelikan dari daerah lain, yaitu pelikan-pelikan yang berburu ikan setiap hari.
Pelikan-pelikan tersebut lalu bergabung bersama pelikan-pelikan setempat. Hasilnya luar biasa. Pelikan-pelikan baru tersebut dengan segera berburu ikan dengan giatnya, perlahan-lahan pelikan-pelikan yang kelaparan tersebut tergerak untuk berburu ikan juga. Akhirnya pelikan-pelikan di daerah tersebut hidup dengan memburu ikan lagi.
Seperti pelikan-pelikan baru yang diimpor dari tempat lain untuk mengajarkan pelikan lama berburu ikan lagi, seharusnyalah kehidupan pernikahan anak-anak Tuhan juga menjadi mercu suar, menjadi teladan untuk diikuti bagi pernikahan di dunia ini yang semakin rusak.
Matius 5:16 (TB) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Biarlah lewat pernikahan kita, banyak keluarga bisa dibawa mengenal Tuhan Yesus dan kehidupan pernikahan-keluarga mereka diselamatkan dari kehancuran.
Dan bukan sebaliknya, keluarga kita justru seperti kapal pecah dan zona perang. Jangan sampai pernikahan kita menjadi batu sandungan bagi sekeliling kita sehingga mereka bisa mencemooh nama Tuhan Yesus.
Kiranya Statement ini menjadi motto keluarga kita:
Hendaknya keluarga kita menjadi PROBLEM SOLVER dan bukan menjadi TROUBLE MAKER.
God bless you all.
(Kisah diambil dari blogspot GIA)
(David - Endang)
0 Response to " PERNIKAHAN KITA MENJADI PROBLEM SOLVER BUKAN TROUBLE MAKER"