YESUS GEMBALA YANG BAIK (3)
By
sianny
—
Rabu, 15 Mei 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Yohanes 10:4 (TB) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
3. Tuhan berjalan di depan, dan kita mengikuti Dia.
Seringkali manusia membalik urutan ini.
Kita memutuskan, lalu berdoa minta dikabulkan atau minta tanda.
Minta tanda tidak salah, tapi jangan bias karena sebetulnya kita sudah memutuskan, jadi kita melihat sesuatu sebagai tanda yang mendukung keputusan kita.
Kuncinya adalah TAAT (obedience).
Setelah langkah awal mengenal Dia dan kemudian dilanjutkan dengan mendengar suara (jawaban)-Nya, langkah berikutnya yang menentukan tergenapi atau tidaknya kehendak Tuhan dalam hidup kita adalah keputusan kita untuk taat dan mengikuti arahan-Nya.
Ketika kita mengikuti arahan Tuhan, maka semua jadwal, rencana, tujuan hidup kita akan bergerak mengikuti waktu dan agendanya Tuhan, bukan sebaliknya.
Doa (termasuk doa puasa) adalah sarana kita untuk merendahkan diri dan mengerti apa kehendak Tuhan bagi kita, bukan agar Tuhan mengerti dan memenuhi kehendak kita pada Tuhan.
Jadi, apapun kegiatan, kesibukan, pekerjaan, pelayanan kita, pastikan semuanya selaras dengan kehendak Tuhan.
Hati-hati dengan kegiatan-kegiatan "rohani" yang sepertinya kita lakukan bagi Tuhan, tetapi kenyataannya justru bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Misalnya, terlalu banyak pelayanan dan kegiatan gereja sampai-sampai keluarga terbengkalai. Dipuja-puji di gereja tapi keluarga di rumah kepahitan karena merasa tidak diperhatikan.
Panggilan (calling) adalah rancangan Allah, bukan sekedar kegiatan.
Motivasi nya adalah kasih dan kehendak Allah, bukan pujian dan kehormatan kita pribadi.
Tujuannya adalah kemuliaan Tuhan, bukan kenyamanan dan keinginan kita pribadi.
Matius 18:4 (TB) Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Analogi lain yang Yesus berikan adalah tentang seorang anak kecil.
Seorang anak memiliki ketergantungan mutlak kepada orang tua nya. Dia tahu bahwa dia tidak dapat hidup dan memenuhi semua kebutuhannya sendiri, banyak hal berada di luar pengetahuan dan kuasanya.
Dia juga tahu bahwa orang tuanya mengasihi dia dan bahwa orang tuanya pasti memberikan yang terbaik baginya.
Karena itulah seorang anak bisa percaya penuh dan bisa taat tanpa mengerti.
Inilah yang Yesus bilang sebagai kerendahan hati seorang anak kecil.
Anak remaja dan orang dewasa cenderung mempertanyakan segala sesuatu karena merasa sudah pandai, sudah pengalaman, sudah mampu, sehingga dalam banyak hal tidak lagi merasa membutuhkan pertolongan dan arahan orang lain.
Seringkali kesombongan ini juga menyebabkan kita tidak lagi bergantung penuh pada Tuhan.
Bahkan Yesus sangat mengecam kesombongan yang akan mencemarkan iman dan kerendah hatian.
Markus 9:42 (TB) "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.
Jadi rekan-rekan MoU, maukah kita mengikuti Dia tanpa mempertanyakan segala sesuatu dengan iman seorang anak? Iman seekor domba yang percaya penuh pada gembalanya? (Mzm 23)
Tuhan Yesus memberkati.
(Chandra - Sansan)
0 Response to "YESUS GEMBALA YANG BAIK (3)"