GAGAL DI KAYU SALIB
By
sianny
—
Jumat, 26 Juli 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Roma 5:1-21
Failure on the cross (gagal di kayu salib)
Kotbah Paus Francis di St. Patrick’s Cathedral di kota New York pada tahun 2015 menuai kontroversi karena sepotong kalimat "failure on the cross".
Banyak orang menolak kalimat ini karena menganggap Yesus tidak gagal di atas kayu salib, tapi sebenarnya banyak orang tidak membaca dengan baik transkip kotbah dari Paus Francis tersebut. Selain itu protes tersebut terjadi karena pemahaman yang salah soal karya Yesus yang dipengaruhi oleh paham kesuksesan.
Jika kita membaca kitab injil, dan renungan kemarin, memang Yesus gagal di kayu salib. Semua pelayanan dan segalanya telah selesai disana, Iblis bersorak sorai karena menyangka misi Yesus didunia telah gagal.
Yah misi Yesus memang sudah selesai dan terlihat gagal. Tapi Yesus adalah biji yang jatuh kedalam tanah dan mati, yang muncul kemudian adalah tunas dan kemudian menjadi pohon yang besar dan kemudian akan menghasilkan buah yang banyak.
Pada Roma 5:1-2 manusia mendapatkan jalan masuk kepada Bapa dan kasih karuniaNya oleh karena kematian Yesus.
akibat lainnya Roma 5:4, kasih Allah telah dicurahkan kepada Manusia melalui kematian Kristus
Dan yang terakhir Roma 5:15 kita mengalami kelimpahan kasih karunia dari Bapa di surga.
Yesus telah hancur dan mati lewat kematianNya diatas kayu salib, tetapi berhasil menumbuhkan benih yang baru yakni kasih karunia Allah dalam hidup kita manusia.
KAsih dari Bapa yang kita terima menghancurkan kegelapan dalam hidup manusia, manusia yang sebelumnya berseteru dgn Allah kita bisa berdamai dgn Allah (ay 1 ).
Manusia sekarang ini diberi kelimpahan kekuatan juga ketika mengalami kesengsaraan, kesengsaraan yang menimbulkan ketekunan, tahan uji dan pengharapan semua terjadi karena kekuataan dari kasih Allah kepada kita (ay 2-5).
Dari ayat ini kita belajar bahwa dalam kesukaran dan kesulitan ada kelimpahan bagi kita, bukan kelimpahan harta, tetapi kelimpahan kasih karunia, kelimpahan kekuatan untuk menanggun semua masalah dan problem dalam hidup kita dan tetap mengasihi Allah.
Sebelum karya Kristus, manusia saling membenci, saling menuntut satu sama lain, tidak bisa mengasihi boleh dibilang tidak punya kekuatan mengasihi.
Ketika dipukul balas memukul, ketika dikhianati balas mengkhianati. Manusia tidak bisa mengasihi dengan kekuatannya karena mereka sudah dikuasai oleh dosa.
Tetapi setelah kegagalan Kristus di kayu salib, ada kasih karunia yang berlimpah-limpah yang berkuasa membawa kita kepada kebenaran untuk hidup kekal (ayat 20-21).
Perhatikan ayat ini, banyak orang menyuruh orang untuk hidup benar setelah percaya YEsus dan bertobat, tapi nyatanya banyak orang Kristen kesulitan untuk hidup benar dan akhirnya terjebak pada kemunafikan. Ayat 20-21 memberikan urutan yang berbeda, kasih karunia- kebenaran dan terakhir hidup kekal.
MAnusia perlu memahami dan menyadari tentang kasih dan kasih karunia Allah terlebih dahulu supaya mereka bisa hidup benar. Tanpa kasih Allah, manusia tidak bisa dibenarkan dan hidup dalam kebenaran.
Tapi apa itu sebenarnya Kasih Allah ???
(Jefry - Afa)
0 Response to "GAGAL DI KAYU SALIB"