KELUARGA YANG BAHAGIA (4)
By
sianny
—
Kamis, 15 Agustus 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”
Kemurahan - khrestotês (Grk) dan kebaikan - agathôsunê (Grk) adalah dua kata yang hampir sama artinya. Kata khrestotês adalah kata yang sungguh manis artinya. Menurut Plutarch, kata itu mengandung arti yang jauh lebih luas daripada kata adil. Anggur yang sudah lama juga disebut khrêstos atau matang. Kuk yang Kristus pikul disebut juga khrêstos, yang artinya enak atau ringan. Makna kata itu berarti kebaikan yang penuh kemurahan.
Kemurahan adalah tindakan yang baik dan benar yang kita lakukan pada orang lain untuk merasakan dan menerima berkat Tuhan yang kita rasakan. Kemurahan membuat kita memiliki hati yang dapat memahami, mengalah, rela berkorban, dan kepekaan hati terhadap lingkungan sekitar.
Kata agathôsunê adalah istilah khusus Alkitab dan tidak terdapat dalam bahasa Gerika sehari-hari. Kata itu berarti kebaikan dalam pengertian yang sangat luas, yaitu kebaikan yang tersedia dalam segala perkara.
Kata agathôsunê mengandung unsur marah dan disiplin, khrestotês hanya berarti menolong. Dibandingkan dengan agathôsunê yang tegas, cenderung menegor yang salah, dan mengarah kepada tindakan maka khrêstotês lebih pasif, mengarah kepada watak dan tidak selamanya memerlukan tindakan.
Keluarga yang bahagia pasti akan memiliki sifat yang seimbang, yaitu kemurahan sekaligus kebaikan. Dengan mengembangkan dua sifat tersebut, maka kita dapat memperlakukan setiap anggota keluarga kita dengan cara mendidik dan membina.
Tidak hanya sekedar berbuat baik, tetapi juga dengan sikap disiplin ataupun kadang-kadang memarahi dengan tujuan kebaikan.
(Soendoro - Imelda)
0 Response to "KELUARGA YANG BAHAGIA (4)"