KELUARGA YANG BAHAGIA (6)
By
sianny
—
Sabtu, 17 Agustus 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”
Kata benda kelemahlembutan, diterjemahkan dari kata Yunani praotes berasal dari kata sifat praos, lemah, ringan, perlahan, lembut atau "meek" (Inggris).
Secara konseptual, praotes atau kelemahlembutan adalah lembut plus sabar dalam sikap dan pembicaraan, tidak mudah mengeluarkan perkataan yang kasar, apalagi marah. Aristoteles, seorang filsuf Yunani, menulis bahwa praotes terletak antara orgilotes (marah kelewatan dan tidak terkontrol) dengan aorgisia (ketidakmarahan yang berlebihan).
Kata Yunani praotês merupakan kata yang cukup sulit untuk diterjemahkan. Dalam Perjanjian Baru, kata ini memiliki tiga makna utama:1. Tunduk kepada kehendak Allah; 2. Mau diajari, dalam arti tidak sombong untuk menerima pengajaran; 3. lemah lembut.
Kata "lemah-lembut" bukan saja menyangkut sikap hati, tetapi juga tingkah laku (behavior).
Kata sifat ini berasal pula dari kata praus, dengan makna yang tidak jauh berbeda, namun ditekankan pada kelembutan dalam pembawaan, kelemahlembutan dalam roh.
Seorang yang lemah-lembut tidak mendendam terhadap tindakan kasar yang dialaminya, tidak tawar hati dalam kemalangan, karena segala sesuatu yang diterimanya sebagai jalan Allah bagi dia yang penuh hikmat dan kasih. Rasul Paulus paling banyak menyinggung "kelemah-lembutan" ini.
Keramahan dan kelembutan Kristus adalah dasar baginya dalam mengajar (2 Korintus 10:1). Ia menganjurkan supaya sikap/roh-kelemahlembutan ini dipegang teguh dalam menegur/mengajar saudara-saudara sesama umat Kristus yang berbuat salah.
Kita harus mengembangkan sifat kelemahlembutan dalam keluarga kita. Sebab, sifat ini akan memampukan kita yang adalah dua (berbeda) dalam banyak hal, bisa menjadi satu kesatuan.
(Soendoro - Imelda)
0 Response to "KELUARGA YANG BAHAGIA (6)"