Iklan

LABIL VS STABIL

 Yesaya 54: 10 dan Matius 24; 35.

Seminggu ini kita sudah merenungkan tentang bagaimana bisa berespon benar dalam hidup ini.

Tentunya kita sudah sadar bahwa kalau kita menjadikan hal-hal duniawi (situasi-orang-barang) yang selalu berubah-ubah sebagai penentu respons, maka dapat dipastikan respons kita akan salah.

Ada orang stress karena kekurangan uang. Ia merasa akan sangat bahagia kalau dapat uang. Lagi merenung, tahu-tahu gempa bumi. Langsung urusan uang tidak diingatnya lagi. "Saat ini aku akan bahagia kalau bisa lolos dari gempa ini", pikirannya spontan dalam panik. Sekalipun misalnya saat itu ada yang mau memberinya uang, dia sudah merasa tidak perlu uang, hanya perlu bisa keluar dari rumahnya sebelum runtuh. Sungguh cepat berubah. 

Situasi selalu berubah, orang juga berubah. Tadinya mau menolong, bisa berubah jadi bertengkar. Bilang mau tolong, tahu-tahu mendadak sakit atau meninggal. Dijanjikan diberi uang pembagian hasil bisnis, eh malah ditipu atau bisnis malah bangkrut. Lagi diberkati secara materi, mau menikmati dunia, kebablasan, berselingkuh, sehingga keluarga hancur, akhirnya stress juga, dan lain sebagainya.

Semua itu tidak tetap, senantiasa berubah-ubah, dan tidak bisa diandalkan. 
Kita tidak bisa mengatur respons orang lain atau situasi yang ada, yang bisa kita atur adalah respons diri kita sendiri.

Jadi jangan sampai hati dan jiwa kita berespons berdasarkan hal-hal yang LABIL tersebut. Kita bisa "gila" dibuatnya. Emosi kita menjadi labil juga. Mudah marah, dendam, stress, depressi atau menjadi liar tidak terkendali, tamak, serakah dan bernafsu rendah. Akhir dari semua itu adalah kehancuran.

Lalu apa yang bisa menjadi DASAR yang STABIL dan TIDAK TERGONCANGKAN?

Yesaya 54:10 (TB)  Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

Matius 24:35 (TB)  Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.

Hanya kasih setia Tuhan, Perjanjian (Covenant) keselamatan dan Firman-Nya-lah yang tidak berubah dan tidak bisa digoncangkan oleh apapun. 
Kesanalah seharusnya hati dan jiwa kita ditambatkan dan dilekatkan.

Hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus jiwa kita sehat dan tenang, penuh damai sejahtera. Allah-lah sumber kehidupan dan kekuatan kita. 

Ceritakanlah dukamu pada-Nya dan Ia pasti mendengar serta akan membelamu. Dia tidak pernah terlambat menolong kita.

Saat sukacita, bersyukurlah pada-Nya, mintalah hati yang baik dan tulus untuk bisa mengelola berkat-berkat-Nya untuk memberkati hidupmu dan juga pekerjaan-pekerjaan Bapa di sekelilingmu agar nama-Nya dipermuliakan.

Marilah kita terus disiplin melatih hati dan jiwa kita untuk selalu terkoneksi dengan Allah dan bisa melihat bahwa sesungguhnyalah Ia bekerja aktif dalam setiap detail hidup kita hanya untuk MENDATANGKAN KEBAIKAN bagi kita, anak-anak yang sangat dikasihi-Nya (Roma 8: 28).

Hari kemarin sudah lewat, hari esok belum menjadi milik kita, tetapi biarlah di hari ini kita memutuskan berespons dengan benar sampai suatu hari Tuhan Yesus menjemput kita.

Tuhan Yesus memberkati kita selalu.
Selamat beribadah dan selamat berespon yang benar. Amin.

(David - Endang)

0 Response to "LABIL VS STABIL"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post