MARIA MENGUTAMAKAN KEHENDAK ALLAH

Lukas  1:26 -56

1 : 38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. 

Maria memiliki 2 pilihan ketika malaikat Tuhan menyampaikan berita Allah kepadanya untuk mengandung bayi Yesus. Maria bisa menerima atau menolak. Menolak adalah pilihan yang paling aman ketika itu. Namun, Maria menerima tanggung jawab itu dengan risiko dia dirajam, menjadi aib di keluarga bahkan diceraikan oleh Yusuf.  Maria mengerti bahwa dia harus mengutamakan kehendak Tuhan dan Tuhan tidak akan mencelakakan dirinya. 

Tuhan berjanji akan mengerjakan semua hal untuk kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Jika kita mengasihi Tuhan maka kita akan berserah dan percaya serta taat pada kehendakNya. 

Berserah pada kehendak Tuhan akan senantiasa menguji iman  dan pergumulan kita. 

Sama halnya seperti Tuhan Yesus yang bergumul ketika akan menghadapi kayu salib. Tapi Yesus mengenal Bapanya dan akhirnya Ia berserah pada kehendak Bapa ketika Ia berseru sama seperti Maria, "Biarlah kehendak Bapa yang jadi. ” 

Maria dan Yesus berserah pada kehendak Bapa dan hal yang besar terjadi lewat hidup mereka. 

Hendaknya kita pasutri dapat belajar dari Maria dan Tuhan Yesus. Bagaimana mereka mengutamakan kehendak Tuhan, berserah dan percaya pada kehendak Tuhan dan akhirnya mereka menang dan ada kemuliaan dalam hidup mereka. 

Salah satu contoh kehendak Tuhan adalah bahwa apa yang telah dipersatukan oleh Tuhan tidak boleh diceraikan manusia. Artinya Tuhan tidak menghendaki perceraian. Mungkin ada beberapa teman yang sedang dan harus berjuang mempertahankan pernikahannya. Menyerah adalah pihan yang mudah. Namun, ingatlah jika kita bertekun dalam pergumulan dan mencari kehendak Tuhan kita akan melihat penyertaan Tuhan dalam hidup pernikahan kita. Kemenangan akan kita nikmati di dalam Tuhan.

(Surjono - Fatma)

Tweet