TUHAN MENGGENAPI JANJINYA
By
sianny
—
Rabu, 01 Januari 2020
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
1 Samuel 1:6-7, 10-11, 19-20, 27-28 (TB)
6. Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya.
7. Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan.
10. dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu.
11. Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya."
19. Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, TUHAN ingat kepadanya.
20. Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN."
27. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya.
28. Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN." Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN.
Persaingan yang didasari oleh keinginan untuk bisa menjadi yang utama, seperti halnya dua orang wanita yang memperebutkan hati seorang pria, elkana, sekali pun salah satu dari wanita itu penina yang hanyalah orang ketiga yang hadir kemudian dalam kehidupan pernikahan elkana dengan hana, Karena hana bukan wanita yang sempurna , maka kekurangannya itu selalu saja dijadikan bahan lecehan dari madunya. Dan hal tersebut sudah berulang kali terjadi dan selama bertahun tahun waktunya.
Kelebihan yang dimiliki nya itu, membuat diri penina merasa diatas angin dan menang selangkah ke depan dari wanita saingannya, hana.
Sudah tentu perbuatan penina itu, sangat menyakiti hati hana dan menggoreskan luka yang dalam.
Karenanya maka setiap ia ikut suami nya elkana ke silo, untuk mempersembah kan korban di bait Allah, hana selalu berdoa dengan hati yang sungguh-sungguh. Ia menangis di hadapan Tuhan menceritakan derita yang sedang dialaminya.
Di dalam doanya itu, hana pun memohon agar Tuhan mengkaruniainya seorang anak laki laki, dan hana bernazar jika Tuhan mengabulkan doanya, maka ia akan mem persembahkan anak itu kepada Tuhan seumur hidupnya
Tuhan melihat bahasa tetes air mata dari hana dan mendengarkan doa yang dipanjatkannya dengan sepenuh hati itu, maka Tuhan pun mengabulkan doa hana itu.
Setahun kemudian, maka lahirlah anak yang dinamai Samuel.
Setelah lepas masa menyusui, hana menggenapi nazar nya kepada Tuhan dan samuel dibawanya ke bait Allah, untuk diserahkan kepada Tuhan.
Pasti buat hana, hal tersebut adalah hal terberat dalam hidup nya yang harus dilakukannya.
Bagaimana tidak, selama bertahun tahun ia harus menderita akibat dilecehkan karena kekurangan yang di milikinya. Kini ketika kekurangan itu karena Tuhan telah mengabulkan permohonannya, maka ia harus merelakan menyerahkan anak yang bertahun-tahun itu didambakannya kepada Tuhan sesuai dengan nazar nya.
Nazar adalah tetap nazar, janji kepada Tuhan yang tidak bisa dialkan begitu saja, melainkan harus digenapi.
Hana adalah umat yang setia, patuh dan sangat mengasihi Tuhan lebih dari kepentingan dirinya sendiri, sekalipun apa yang dilakukannya itu tentu sangat bertentangan dengan hatinya.
Bagaimana dengan anda?
Tetap semangat!
(Stephen - Hera)
0 Response to "TUHAN MENGGENAPI JANJINYA"