Iklan

DASAR IMAN

Mat 7:24-27


Mengapa sulit bagi manusia untuk percaya?
Harus diakui, bahkan sebagai anak-anak Tuhan yang mengaku memiliki iman kepada Tuhan, seringkali kita meragukan Tuhan.
Terkadang kita merasa Tuhan diam saja. 
Dia tidak menjawab doa kita, Dia tidak menolong kita keluar dari persoalan yang kita hadapi, bahkan kadang-kadang rasanya Dia tidak peduli pada kita ataupun dunia ini.


Mengapa kita meragukan Tuhan yang katanya kita percaya?
Jawabannya adalah karena kita melandaskan iman kita pada dasar yang salah.


Mat 7:24-27 berbicara tentang 2 macam dasar, pasir dan batu.
Pasir adalah sesuatu yang mudah bergerak, terkikis dan terbawa oleh air, angin, hewan, atau apapun yang menyentuh dan mempengaruhinya.
Demikian juga kita dikatakan seumpama membangun iman di atas pasir ketika kita berpegang pada sesuatu yang tidak pasti, misalnya:
1. Berkat materi/kekayaan/kekuasaan.
2. Mujizat.
3. Situasi/keadaan.
4. Perasaan/emosi.


Kekayaan, kekuasaan, koneksi, apapun itu, semua bersifat sementara dan dengan mudahnya sewaktu-waktu direnggut dr kita. Bisa oleh musibah, bisa oleh sakit penyakit, bisa juga karena kematian.
Karena itu berkat materi adalah dasar pasir yang rapuh bagi iman kita.


Mujizat adalah karya Tuhan. Tetapi tidak selalu Tuhan memakai mujizat untuk menjawab doa kita atau menunjukkan diri-Nya kepada kita. Apabila mujizat yang selalu kita harapkan dari iman kita, sorry bro, bersiap-siaplah untuk kecewa, karena Tuhan seringkali memilih proses yang memurnikan kita daripada sekedar mujizat yang memanjakan kita.


Situasi dunia ini selalu berubah-ubah dan tidak dapat dikendalikan. Tidak ada tempat yang benar-benar aman di muka bumi ini, dan tidak akan pernah tiba waktu yang benar-benar damai tanpa masalah selama kita masih di dunia. Jadi kalau iman kita bergantung pada keadaan, maka pastilah akan lebih sering kita mendapati diri kita dalam keraguan daripada kepastian.


Perasaan adalah salah satu hal yang paling tidak stabil yang pernah ada.
Dalam keberdosaan dan keterbatasannya, manusia selalu berubah-ubah baik dalam pemikiran maupun perasaannya, apalagi dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti rumor, gossip, hoax, intimidasi, dll. menjadikan perasaan sebagai salah satu dasar yang paling rapuh.
Seperti halnya kasih/cinta kita kepada pasangan kita, kasih sejati sama sekali tidak relevan dengan apa yang kita rasakan atau apa yang dia lakukan, tetapi 100% relevan dengan kasih ilahi yang dianugerahkan terlebih dahulu kepada kita.


Jadi, apakah dasar iman yang benar?
Matius 7:24-25 (TB)  "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.


Dasar yang benar adalah Yesus dan setiap perkataan-Nya.
Mengapa Yesus?
Yohanes 3:16 (TB)  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.


Dasar iman kita adalah penebusan Kristus yang menjadikan kita anak-anak Allah. Kematian dan kebangkitan-Nya mendamaikan hubungan manusia dengan Allah yang terputus karena dosa dan menggantikannya dengan keselamatan kekal.
Tanpa salib dan kebangkitan-Nya, iman kita tidak berarti apa-apa, sama rapuhnya dengan dasar pasir lainnya.
Tapi dengan penebusan ilahi dari pribadi Yesus yang adalah Tuhan sendiri, ini adalah dasar batu karang yang kokoh bagi iman kita. Tak ada hujan, banjir ataupun angin badai yang dapat menggoyahkannya.


Roma 8:35, 38-39 (TB)  Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.


God bless you 

(Chandra - Sansan)

0 Response to "DASAR IMAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post