IMANMU TELAH MENYELAMATKAN ENGKAU

Markus 5 : 28

"Sebab katanya : 'Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh'"

Penderitaan adalah yang paling dihindari oleh setiap kita manusia, sehingga berbagai cara dilakukan agar penderitaan tidak menimpanya. Bagaimana kalau itu terjadi? Banyak orang menjadi kecewa dan marah, baik kepada keadaan, orang lain, diri sendiri bahkan kepada Tuhan.

Tidak demikian dengan perempuan yang duabelas tahun sakit pendarahan itu, dia mendatangi Yesus dengan iman. Perkataan perempuan itu dan perkataan Yesus yang membuktikan bahwa dia mendatangi Yesus dengan iman.

Tanpa ragu dia berkata : "Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh". Dalam Lukas 8 : 44 Lukas menyebutnya dengan istilah "menjamah jumbai jubahNya". Sebelum itu belum ada cerita tentang penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus yang dikaitkan dengan jumbai jubahNya. Yesus menyembuhkan orang dengan perkataan dan jamahan tanganNya. Usaha perempuan itu untuk memperoleh kesembuhan dari Yesus hanya dengan perantaraan jumbai jubahNya adalah sesuatu yang baru. Entah penyebabnya karena keadaannya yang mungkin terlalu berat untuk berdiri dan menemui Yesus, atau banyak orang yang menghalanginya. Apapun alasannya, semuanya justru menguatkan bahwa perempuan itu sangat beriman.

Yesus berkata : "Imanmu telah menyelamatkan engkau". Pernyataan Yesus ini sekaligus mengajarkan orang-orang disekitarNya, terutama murid-muridNya.

Ada dua hal yang ditekankan dalam kata "IMAN", yaitu mempercayai dan mempercayakan. Perempuan yang beriman kepada Yesus tersebut MEMPERCAYAI bahwa Yesus sanggup menyembuhkannya. Dia juga mempercayakan penyakit dan kesembuhannya kepada Yesus, dan tidak mengandalkan kekuatannya sendiri.

Banyak orang yang mau datang kepada Yesus ketika mengalami penderitaan. Itu adalah hal yang sangat baik. Tetapi kedatangannya akan sia-sia kalau kekuatiran, ketakutan dan ragu-ragu masih menempel di dalam dirinya. Oleh sebab itu kalau kita rindu penderitaan kita cepat teratasi, datanglah kepada Yesus dengan iman yang teguh.

Iman "sanggup" menurunkan belas kasihan Tuhan terhadap umatNya yang menderita.

(Daniel)

Tweet