Iklan

BAPA YANG KEHILANGAN 2 ANAK

Lukas 15, Kejadian 4:1-17

Jika kita membaca Lukas 15 secara keseluruhan dari ayat 1 sd 32, maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa tiga perumpamaan ini sebenarnya untuk menjawab sungut-sungut dari kelompok orang beragama: orang farisi dan ahli taurat. Dalam kotbah-kotbah gereja modern sekarang, kisah Anak Kedua yang hilang banyak dipakai sebagai senjata pamungkas untuk mendorong "orang-orang berdosa" untuk bertobat. Sangat jarang dan mungkin boleh dikata tidak ada pendeta yang menyampaikan Kisah Anak Sulung, karena tentunya tidak menarik dan mungkin tidak mengundang air mata dari para pendengarnya sehingga dapat dikategorikan sebagai kotbah yang bagus. 
Anak sulung berkata pada ayahnya "Papi, telah bertahun-tahun aku melayani dan bekerja pada bapa, dan tidak pernah melanggar perintah bapa, tetapi papi gak pernah pestainku, tapi itu anak papi yang membuang uang dan hidup dengan pelacur, baru pulang sehari aja... Papi sudah buatin pesta yang mewah... gak adil papi... !!
Sebuah kemarahan yang wajar dari sisi kita yang merasa tidak pernah berbuat kesalahan dan hidup benar serta menyenangkan Tuhan.
Yesus disini tidak menyinggung soal kemunafikan orang beragama, tapi mengkontraskan Anak bungsu yg bejat dengan Anak sulung yg kudus. 
Disini kita bisa melihat bahwa Anak Sulung pun sebenarnya berada pada posisi yg sama dengan si bungsu, Si sulung tersesat dirumah bapanya sendiri. Dia tidak mengerti dan tidak memahami bapaknya, pandangan dan arah hidupnya tidak searah dengan pandangan bapanya. 
Si bapa menjawab si sulung, " lung...lung... kamu ini tiap hari bareng sama papi, semua milik papi yah milikmu juga.. kamu tinggal minta saja kok susah ?" 
Lanjutnya.. "itu Adekmu.... anak papi juga... sudah lama hilang...kita gak tahu dia itu hidup atau mati... tapi sekarang dia telah kembali... seharusnya kita bersukacita dan senang dia telah kembali.. karena dia anak papi dan saudaramu"
Anak Sulung dan bungsu sama-sama telah kehilangan PANDANGAN yang benar sehingga yang satu tersesat hingga makan ampas makanan babi dan yang lain meskipun makan steak juga tersesat.  
Yang satu tersesat di Kandang babi, yang lain tersesat dirumah bapanya sendiri. 
Sebenarnya Perumpamaan Anak yang hilang ini bukan perumpamaan biasa, tapi bisa jadi curahan isi hati Bapa disurga karena kehilangan anak-anak ciptaanNya. Kita tahu kata bapa dlm bahasa Ibrani "abba" berarti sumber. Anak-anak itu berasal dari sumbernya yakni seorang bapa, tentu ketika si anak pergi meninggalkan si sumber, pastilah si sumber akan merasa kehilangan. 
Perumpamaan ini menggambarkan isi hati Bapa disurga ketika harus mengusir Adam dan Hawa dari taman Eden, dan di pasal 4, kita bisa melihat Bapa disurga harus kehilangan lagi seorang anaknya yakni KAIN. Peristiwa Kain dan Habel adalah peristiwa yang penting, karena pertama kalinya kata Dosa tertulis di Alkitab, sebuah titik tolak dimana mulai ada golongan orang jahat dan orang baik. 
Maka ketika golongan orang "baik" yang merasa kudus komplain kepada Yesus karena dekat-dekat dengan orang "jahat" yang tertolak oleh komunitasnya karena dianggap berdosa maka kita bisa melihat hubungan typology dan antitypenya dengan kisah Kain dan Habel. 
Agama Yahudi dan Kekristenan yang berdasarkan pada Perjanjian Darah berasal muasal dari Kejadian pasal 4 ini, kematian hanya bisa dibayar kematian. Semua upacara keagamaan, liturgi dan acara-acara rohani banyak dipersepsikan sebagai upaya untuk mempersembahkan korban seperti HAbel untuk menyenangkan Allah. Demikian juga si anak sulung, orang farisi/ahli taurat, beranggapan bahwa jika mereka tidak melanggar perintah bapa mereka akan menyenangkan Bapa dan Bapa akan lebih sayang kepada mereka daripada orang-orang yang berdosa. Ternyata tidak, seberapa besar apapun kebaikan dan pengorbanan kita kepada Tuhan tidak bisa membuat Tuhan hanya peduli kepada kita yg "kudus dan baik" saja, Bapa disurga tetap sedih dan kehilangan anak-anaknya "yang najis dan jahat" karena bagaimanapun juga mereka itu anak-anak ciptaannya. 
Kenapa cara PANDANG dikedua golongan ini bisa bisa tercipta... ? kita akan lanjutkan besok yah...

(Jefri - Fani)

0 Response to "BAPA YANG KEHILANGAN 2 ANAK"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post