THE NEW NORMAL LIFE OF SAMUEL

I Samuel 3: 1 – 9

Sudah tiga bulan kita menjalankan social distancing, dan sekarang kita mulai memasuki fase new normal. Kata “new normal” atau kehidupan yang berbeda dari sebelumnya sudah tidak asing bagi telinga kita sata-saat ini. Demikian juga pernah terjadi kepada Samuel muda yang menjadi pelayan Tuhan di bawah pengarahan Eli yang tertulis di 

I Samuel 3 : 1. 

Pada masa itu nubuatan tentang Tuhan masih jarang, penglihatan-penglihatan pun tidak sering.

Samuel sejak kecil sudah hidup bersama imam Eli dan sehari-hari hidupnya ada dalam lingkungan pelayan-pelayan Tuhan. 

Begitulah kehidupan normal Samuel selama itu, sampai suatu saat  Ia mendengar suara yang memanggilnya berkali-kali. 

Samuel berpikir imam Eli yang memanggilnya sampai kali ketiga, imam Eli menyadari bahwa itu adalah suara Tuhan dan mengajarinya untuk menjawab "Berbicaralah Tuhan. Aku hamba-Mu siap untuk mendengarkan.

Maka, pada kali ke-empat Tuhan memanggil Samuel,  Samuel telah siap. Ia melakukan seperti yang Eli ajarkan padanya. 

I Samuel 3:9  sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel: “ pergilah tidur dan apabila IA memanggil engkau, katakanlah:’ berbicaralah Tuhan, sebab hambaMu ini mendengar.

Setelah itu Samuel mulai mengerti dan peka terhadap suara Tuhan. Samuel memasuki fase "new normal" dalam hidupnya dengan mulai mengerti, ketika Tuhan berbicara kepadanya.

Kita dapat membaca kisah Samuel selanjutnya, betapa dia sangat peka terhadap suara Tuhan sepanjang hidupnya. 

Samuel dicatat sebagai Nabi yang nubuatannya selalu tergenapi. 

Tuhan terus mengungkapkan FirmanNya melalui Samuel. 

Samuel bahkan dikenal di seluruh Israel dari Utara sampai Selatan sebagai Nabi yang diurapi Allah. 

Bapak dan Ibu alumni MoU yang dikasihi Tuhan, mungkin ada diantara kita yang sudah lama menjadi anak Tuhan dan bahkan aktif di berbagai pelayanan dan kita pikir itu sudah cukup. Tapi Tuhan menghendaki kita masuk dalam hidup new normal seperti Samuel dengan peka terhadap suaraNya. Dengar tuntunan Tuhan dan lakukan apa yang Tuhan mau kita lakukan. 

Mari kita dalam masa-masa ini mulai belajar peka terhadap suara Tuhan dalam hidup kita. Equiping telah diberikan baik panduan doa sepakat ataupun renungan-renungan MoU. 

Sekarang waktunya kita praktekkan dengan kesungguhan hati bersama pasangan kita sehingga kita mulai mengerti bahwa Tuhan sangat senang berbincang-bincang dengan kita.

(Surjono - Fatma)

Tweet