Iklan

INSECURE

Ester 3:5-6 Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman, tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros.

Insecure merupakan perasaan tidak aman. Ketidakamanan bisa terjadi saat Anda malu, merasa bersalah, merasa ada yang kurang, atau merasa tak mampu. 
Sebenarnya kadang Insecure adalah hal yang normal terjadi,  perasaan yang mungkin pernah Anda alami; namun, Jika anda merasa insecure terhadap diri sendiri sepanjang waktu secara berlebihan, hal itu dapat mempengaruhi setiap aspek kehidupan Anda. Insecure bisa menimpa siapa saja, entah orang bodoh atau pintar; kaya atau miskin,; terpandang atau tidak terpandang; jemaat atau pendeta sekalipun.

Saat merasa tidak aman, orang cenderung menutupinya dengan pencapaian, sebagai kompensasi rasa tidak amannya. Entah dengan gelar, jabatan, kekayaan, kepintaran, dan lain sebagainya.
Semakin tidak percaya diri, semakin banyak rasa tidak aman yang ada dalam pikiran. 

Rasa insecure membuat orang selalu merasa ada yang kurang; seperti ada yang selalu membicarakannya, atau merasa disaingi, merasa difitnah, merasa diabaikan, merasa tidak dihormati; merasa, merasa, dan merasa. Padahal hal tersebut hanyalah pikiran si insecure.,
dengan kata lain, kala seseorang memiliki sesuatu yang kosong dalam hidupnya, dan berusaha untuk mengisinya dengan berbagai cara dan pencapaian, disitulah terletak insecuritas.

Menjadi masalah besar,  ketika hal ini belum dibereskan dan si insecure masuk dalam pernikahan.
Apalagi bila keduanya memiliki problem yang sama.

Dalam ayat bacaan di atas kita melihat Haman adalah orang yang penuh dengan rasa Insekuritas yang tinggi. Dengan segala usahanya dia sudah berhasil mendapatkan kedudukan yang tinggi. Dikaruniai kebesaran oleh raja Ahasyweros, dan pangkatnya dinaikkan di atas semua pembesar yang ada. Namun dia masih merasa Insecure dan menjadi panas hati saat Mordekhai tidak berlutut menyembahnya. Rasa insecure membuat dia tidak hanya ingin membunuh Mordekhai tapi juga semua bangsa Yahudi.

Ada banyak penyebab rasa insecure, kebanyakan karena pengalaman masa lalu seperti penolakan, pengkhianatan, pengabaian, sejarah pelecehan, baik fisik, verbal, emosional, atau seksual. Dan yang paling besar namun sering tidak disadari adalah dari pola asuh.

Yah mendidik anak itu seperti menanam benih hingga tumbuh dan berbuah. Sadar atau tidak, pola asuh  sedari kecil akan berdampak besar pada karakter anak-anak, saat mereka menjadi dewasa.  
Hal- hal kecil ini sering ditanamkan pada anak, yang sebenarnya adalah benih insecure, seperti orang tua yang  kurang memuji,  malahan selalu membandingkan dengan anak lain, Terlalu melindungi dan selalu membela anak;  sering menghukumnya terlalu berat, Apalagi anak yang selalu mendapat kekerasan verbal, terlebih fisik, membuat anak tumbuh dengan insecuritas yang bisa berujung pada psikopat.
Jika kita tidak menghargainya maka ia juga tidak akan menghargai orang lain.

Anak-anak harus dikenalkan dengan Kasih Allah. Mereka harus mengenal siapa Allah mereka. Menerima Kasih tanpa syarat dalam Kristus, dan mereka harus penuh dengan kasih itu.

Selanjutnya Di rumah, cerminan Kasih Allah yang paling pertama mereka lihat adalah melalui Kasih orangtuanya. Bagaimana mereka bisa mengenal Allah yang tidak kelihatan, jika yang mereka lihat sehari-hari orangtuanya malah membuat mereka takut, kepahitan atau malah Trauma?. Hal yang  menimbulkan rasa insecure pada diri mereka. Maka kita para orangtuapun, harus sembuh dan pulih dari rasa insecure melalui Kasih Kristus.

Firman Tuhan mengajarkan agar kita jangan menyakiti hati anak-anak
Kolose 3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

Jangan menimbulkan amarah di dalam hati mereka, melainkan mendidik mereka dengan Firman Tuhan.
Efesus 6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

Banyak dari kita secara tidak sadar meneruskan pola asuh yang kita terima dari orangtua kita lalu kita teruskan kepada anak-anak kita. 

Ketika mereka bertumbuh dalam insecuritas dan menikah, akan lebih besar usaha untuk membuatnya pulih.
Dalam MoU kita sering melihat, bahwa problem Rumah Tangga banyak kali terjadi karena karakter lama yang belum dipulihkan.

Saya sendiri memiliki rasa insecure dari pola asuh orangtua yang keras, namun puji Tuhan, kasih Allah telah memulihkan kami.
karenanya saya memutuskan untuk tidak meneruskannya ke anak-anak saya. 

Sudah saatnya kita mengevaluasi kembali pola asuh kita, apakah sudah sesuai dengan Firman Tuhan. Tumbuhkan rasa aman, keberhargaan dan rasa dicintai apa adanya. Karena kebutuhan dasar setiap manusia adalah dicintai apa adanya. 
Dengan begitu mudah bagi mereka untuk  mengenal, memahami dan menerima Kasih Allah yang tanpa syarat buat mereka.

Kiranya kita sebagai orangtua bisa dipulihkan, supaya anak-anak kitapun mengalami pemulihan dan menemukan panggilan Allah dalam hidup mereka.

3 Yohanes 1:4 Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.

Tuhan Yesus Memberkati

(Terry - Ciska)

0 Response to "INSECURE"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post