SELF IMAGE
By
sianny
—
Jumat, 31 Juli 2020
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Matius 15:5-8 Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah, orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri. Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Menjadi terkenal sepertinya menjadi salah satu obsesi banyak orang. Jaman sekarang para content creator di sosial media berlomba-lomba membuat content yang menarik, agar mempunyai banyak follower atau subscriber. Dari yang positif seperti talent show, misalnya :nyanyi, nari, main music, atau resep masakan, berbagai tips, ada juga jokes, prank hingga terkadang melakukan hal-hal yang konyol bahkan membahayakan.
Bila kita melihat, Social mediapun penuh dengan unggahan yang menerangkan tantang "image" seseorang. Ada unggahan per bulan, namun ada pula yang mengunggah setiap jam sepanjang hari. Tentu saja bertujuan membangun image/ citra yang baik.
Tidak hanya di dunia maya, di kalangan kaum beragamapun banyak orang berlomba-lomba untuk dikenal sebagai “orang kudus” atau paling nggak minimal sebagai “orang baik”. Baik dan ramah kepada orang lain, suka menolang, suka memberi dan murah hati. Meskipun semua itu adalah hal yang positive dan berguna buat orang lain, namun pertanyaannya adalah “apakah orang terdekatmu merasakan kebaikanmu?” Jika kebaikan mu hanya dirasakan oleh orang luar namun tidak oleh pasanganmu, seisi rumahmu atau keluarga mu, bisa jadi itu bukan kebaikan namun hanya “pencitraan”.
Dalam ayat bacaan di atas Tuhan Yesus mengecam Para Ahli Taurat dan orang Farisi yang terlihat sangat rohani dan murah hati dengan memberikan persembahan kepada Allah, tetapi ternyata tidak memelihara keluarganya sendiri. Tuhan Yesus mengatakan orang-orang seperti ini adalah orang-orang munafik. Kalau Tuhan Yesus sudah mengatakan kita munafik artinya tidak ada gunanya alias sia-sia segala kebaikan dan ibadah kita.
Seringkali kita bisa ramah kepada orang lain, tetapi kita berkata kasar kepada pasangan atau anak-anak kita. Kita murah hati kepada orang lain, tetapi pelit kepada keluarga sendiri. Kita suka membantu dan menolong orang lain, tapi di rumah kelakuannya malah 180 derajat, tidak pernah membantu malah main perintah-perintah seenaknya.
Tidak heran banyak anak-anak bahkan membenci orangtuanya, yang di luaran sana terkenal sebagai “orang baik”. Banyak yang tidak tahan dengan topeng kemunafikan pasangannya, yang dari luar sering dikira malaikat, namun dirumah ternyata bertanduk.
Dalam 1 Timotius 5:8 Dikatakan “Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.”
Jadi yang harus pertama-pertama merasakan kasih kita, perhatian kita, kebaikan kita, keramahan kita, pemeliharaan kita adalah orang terdekat kita, seisi rumah kita, sanak saudara kita, jika tidak maka pencitraan kita sama sekali tidak berguna. Jika Tuhan Yesus mengatakan orang seperti ini “munafik” maka Rasul Paulus mengatakan sebagai orang “Murtad”
1 Timotius 3:12 Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.
Sebelum anda mulai mengurus pelayanan dengan baik, mulailah mengurus pasangan, anak-anak dan keluarga terlebih dahulu, sehingga mereka adalah orang-orang yang pertama merasakan Kasihmu dan melihat pribadi Yesus melalui hidupmu sehari-hari.
Tuhan Yesus memberkati
(Terry - Ciska)
0 Response to "SELF IMAGE"