MOAB
By
sianny
—
Jumat, 10 Juli 2020
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Yesaya 16:6, 12
6. Kami telah mendengar tentang keangkuhan Moab, alangkah angkuhnya dia, tentang kecongkakannya, keangkuhannya dan kegemasannya, dan tentang cakap anginnya yang tidak benar.
12. Maka sekalipun Moab pergi beribadah dan bersusah payah di atas bukit pengorbanan dan masuk ke tempat kudusnya untuk berdoa, ia tidak akan mencapai apa-apa.
Moab adalah simbol atau lambang dari ke angkuh an, kecongkakan, kesombongan atau tinggi hati dan kebohongan.
Jika kita dengan jujur dan hati terbuka, mau mengungkapkan kebenaran dari diri kita yang sebenar-benarnya, maka akan di dapati sesunguh sungguhnya, kita tak ada bedanya dengan orang moab.
Tapi dengan pandai nya kita berakting bak seorang aktor senior dan pandainya kita menutupi semua keburukan kita dengan memakai topeng kemunafikan kita, maka tak akan ada seorangpun yang tau akan jati diri kita yang sesungguhnya,
Orang lain hanya bisa melihat bahwa kita manusia yang baik, sopan bahkan mungkin rohani, tapi siapa kita yang sebenarnya, hanya kita sendiri yang tau dan tentu saja Tuhan, yang mengenal betul setiap orang sampai ke dasar lubuk hati nya.
Tinggi hati dikandung dari dalam hati setiap manusia yang kemudian lahir dalam bentuk sikap yang tercermin dalam setiap tindakan yang dilakukan manusia.
Dan biasanya yang bersangkutan tidak bisa merasakan bahwa dirinya itu sombong atau angkuh, orang lain lah yang bisa melihat dan merasakannya
Karena itu alangkah baiknya bila setiap orang, khususnya orang percaya, agar hidup rohani nya tidak terhambat, memiliki apa yang dinamakan brother /sister keeper yang bisa menjadi tempat jujugan (curhat) kita yang selalu mengontrol dan menegur setiap laku kita agar tidak melenceng (berubah arah) dari jalur yang seharusnya, hanya sayangnya, banyak dari kita (sebagai orang timur yang cenderung tertutup)yang belum me milikinya dan malu serta gengsi untuk mencerirakan kekurangan kita.
Kita masih terlihat eksis, ada di dalam ibadah dan pelayanan kita, sekalipun hati, pikiran dan tindakan kita tidak sejalan dengan kebenaran nya Tuhan.
Karena orang yang tinggi hati, biasanya amat sangat terlalu percaya diri sehingga selalu akan menuruti apa kata hati nya sendiri, baik dalam bertutur kata dan bertindak.
Akibatnya rendah hati dan kasih seringkali undur dari dalam hati sebagaib dasar dari semua kehidupan nya. Karena itu kata kata yang keluar dari bibir mulutnya dan tindakan nya jadi sering menyakiti orang lain tanpa disadarinya.
Bahaya yang menunggu jika tidak dengan segera membereskan penyakit ini adalah, apa yang dikerjakannya tidak membawa hasil apapun, sia sia. Maka sekalipun Moab pergi beribadah dan bersusah payah di atas bukit pengorbanan dan masuk ke tempat kudusnya untuk berdoa, ia tidak akan mencapai apa-apa"
( yesaya 16 : 12 )
Moab membuat doa dan ibadah kita tidak ada hasil nya, karena Tuhan sudah terlebih dahulu tidak berkenan dengan diri kita , jadi apapun yang kita lakukan tidak akan mencapai apa apa.
Mau doa kita didengar dan ibadah kita diterima Tuhan, syaratnya jelas dan pasti : Ikuti kehendak Tuhan.
Jangan hendaknya kita terus saja suka bertamengkan bahwa Tuhan itu penuh dengan kasih setia, Harus disadari bahwa sikap yang seperti itu adalah kehendak diri sendiri yang masih merupakan sikap bayi rohani yang egois, tidak pernah sedikitpun me mikirkan apa yang menjadi isi hati dan kerinduan Tuhan ter hadap kita !
Mau berubah atau tidak, itu adalah hak pribadi kita, Tuhan tidak pernah memaksa, tentu ada resiko yang harus ditanggung sendiri juga !
Tetap semangat !
(Stephen - Hera)
0 Response to "MOAB"