MENJADI TERANG
Sudah sekitar 6 bulan kita hidup bersama dengan Virus Covid-19 sejak ditemukannya kasus Covid-19 pertama di Indonesia tanggal 2 Maret 2020 yang lalu.
Sejak saat itu banyak hal yang kita alami bersama baik sebagai suatu Bangsa maupun secara pribadi kita dan keluarga kita masing-masing.
Kita mulai bosan dikurung di rumah, anak-anak kecil merengek, anak-anak remaja bergumul dengan emosi, ibu,-ibu frustasi jadi guru di rumah, bapak-bapak pusing dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Banyak usaha mengalami kemacetan, karyawan di-PHK, lembaga-lembaga investasi dan keuangan gulung tikar, banyak investasi merugi, kehidupan ibadah, misi dan pelayanan seperti MoU pun terkena imbasnya, dan kita harus bertahan hidup (survive) dalam keadaan yang jauh dari kondusif ini.
Bahkan selain virus Covid-19 itu sendiri, mulai bermunculan penyakit-penyakit lainnya yang mungkin lebih terasa riil karena hampir setiap kita sudah terjangkit salah satu (atau lebih) dari antaranya, misalnya penyakit :
1.SKPA (Sindrom Kurang Piknik Akut)
Penyakit ini ditemukan pada setiap jenjang usia. Gejalanya adalah uring-uringan, lemot dan tidak bersemangat.
2.BaHD (Bored at Home Disorder)
Penyakit ini juga menyerang berbagai tingkat usia dan kalangan, terutama mereka yang tadinya aktif berkegiatan di luar rumah.
Gejalanya hampir sama dengan SKPA, tetapi biasanya ditambah dengan efek samping marah-marah atau dorongan untuk melakukan hal-hal yang tidak biasanya seperti tiba-tiba membongkar isi gudang atau tiba-tiba beli sepeda.
3.IKdDAPP (Infeksi Kantong dan Dompet Akibat Penurunan Pendapatan)
Infeksi model ini tidak dapat diobati dengan antibiotik biasa, tetapi membutuhkan kemauan, kreatifitas dan iman untuk pengobatannya. Apabila tidak segera ditangani bisa berkembang menjadi stress dan konflik rumah tangga.
4.DK2M3 (Defisiensi Kesabaran, Kasih, dan Mudah Marah-Marah)
Penyakit ini banyak muncul di kalangan ibu-ibu sejak diberlakukan kebijakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) atau HBL (Home Based Learning).
Gejalanya sangat mudah diamati karena ibu-ibu yang biasanya manis dan ramah bisa berubah menjadi monster yang bertanduk dan bertaring, bahkan kadang-kadang bersenjatakan sendal jepit atau sapu lidi selama jam sekolah.
5.GLkKP (Gejala Lebay karena Ketakutan dan Paranoid)
Gejala pertama adalah menimbun sembako dan peralatan kebersihan seperti sabun cuci tangan, masker dan sanitizer.
Gejala selanjutnya adalah memakai masker, face shield, sarung tangan dan APD lengkap ke mana-mana (termasuk di rumah).
Dan gejala terberat adalah halusinasi dan perasaan tertular covid setiap hari.
Dan masih banyak penyakit-penyakit sampingan lainnya yang kini merebak marak di masyarakat.
Tetapi sebagai anak-anak Tuhan, seharusnya kita memiliki sesuatu yang berbeda daripada orang-orang dunia.
Roma 12:2 (TB) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Kita bisa melihat dan merasakan, apa yang tidak mereka lihat dan rasakan, kita masih mendengar dan melihat rencana dan kehendak Tuhan bagi kita, kita bahkan masih bisa bersyukur, bersukacita dan merasakan kebaikan Tuhan dan damai sejahtera di dalam menjalani semua ini.
Selama seminggu ke depan, kami akan men-sharing-kan hal-hal apa saja yang kami lihat, kami rasakan, kami alami, dan kami pelajari selama masa pandemi ini.
Mudah-mudahan melalui sharing ini kita semua bisa terus berbuah dan menjadi berkat sebagai orang-orang percaya.
Do better, do differently as a Christian.
1 Petrus 2:9 (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Tuhan Yesus memberkati
(Chandra - Sansan)
0 Response to "MENJADI TERANG"