Iklan

MEMBANGUN HUBUNGAN INTIM

Yang disebut keintiman adalah hubungan yang dalam dari 2 pihak, adakomunikasi personal saling mendengar, hubungan yang sangat khusus. Semua tahu bahwa suami istri dalam puncak keintimannya adalah hubungan sex. Komunikasi yang intim biasanya dilakukan di waktu khusus, dalam ruangan yang khusus, jauh dari kebisingan, saling mencurahkan isi hati yang tidak akan diceritakan kepada orang banyak. Karena itu, tidak heran dalam pernikahan selalu didengungkan untuk membangun keintiman misalnya ada waktu berdua untuk makan bersama, jalan-jalan berdua, liburan berdua, agar ada waktu khusus yang paling intim. Menjadi sesuatu yang umum kalau masing-masing pihak ingin mengisi “tangki hati” pasangannya bahkan doa sepakat. Berusaha mengerti, memahami, bahkan berani mematikan ego untuk pasangan.  Untuk bisa intim dengan pasangan memang membutuhkan perjuangan, usaha, dan juga waktu….. 


Bicara soal keintiman, kami sudah membangunnya dengan doa sepakat yang tanpa bolong-bolong, ada waktu untuk olah raga dan latihan Tai Chi berdua, makan, jalan, wisata berdua…. berbelanja berdua…ada waktu juga untuk bicara…..dan juga pasti ada waktu untuk puncak keintiman kami… 


Saya merasa semua itu sudah berjalan cukup baik… terutama doa sepakat yang sudah kami lakukan tanpa bolong-bolong lagi. Saya merasa semua itu sudah cukup…… Sampai masuk ke dalam masa pandemi….. ketika keadaan berubah….  


Dalam masa pandemi, saya berkomitmen untuk membaca Firman Tuhan 1 pasal per hari… Kelihatan 1 pasal itu enteng, dan mudah. Bagi saya perlu juga usaha…. Pada saat saya mulai melakukan dengan rutin membaca 1 pasal 1 hari, mulailah saya terbuka 1 hal penting…..yaitu sebelum pandemi saya melupakan HUBUNGAN INTIM PRIBADI DENGAN TUHAN. Saking asyiknya membangun kesatuan dan keintiman dengan istri, saya menganggap itu sudah cukup rohani….. Sudah doa sepakat rutin tiap hari….sudah jadi budaya…. 


Tapi ternyata saya melupakan “MEMBANGUN HUBUNGAN INTIM PRIBADI DENGAN TUHAN”. Pasangan adalah prioritas setelah Tuhan, tapi saya tidak prioritaskan Tuhan. 


Yesaya 26 : 20 Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu.” Inilah ayat yang sangat menegur saya. Bahwa saya harus masuk ke kamar, tutup pintu, bersembunyi barang sesaat, untuk berhubungan dengan Tuhan…..Hubungan yang intim selalu seperti itu. Dengan pasangan saya sudah membangunnya, tapi dengan Tuhan yang harusnya Prioritas utama malah jarang dan diabaikan. 


Mulailah saya membaca Firman Tuhan 1 pasal 1 hari dengan doa pribadi minimum 10 menit. Ternyata dari hubungan intim pribadi yang dibangun ini, Tuhan banyak bicara hal-hal yang selama ini saya tidak terpikir. 

Setiap saya mendapatkan Firman Tuhan, maka saya akan memperkatakannya dalam doa sepakat kami. Jadi saya dan istri mempraktekkan memperkatakan Firman Tuhan yang didapat pada hubungan intim masing-masing pribadi dengan Tuhan dalam doa sepakat kami. 


Jadi perkataan Firman Tuhan yang didapat dari hasil hubungan intim pribadi dengan Tuhan, saya bawa dalam doa sepakat dengan istri yang merupakan salah satu waktu keintiman kami sebagai suami istri….…..


Luar biasa……dalam doa sepakat kami, sering timbul inspirasi Roh Kudus, yang sering menegur/membersihkan/memproses, timbul hikmat dan pengertian, bahkan tujuan yang baru, destinasi baru, yang menuju ke Dimensi Baru…


MAZMUR 139 : 23 - 24

Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal !


Ternyata dalam hubungan intim dengan Tuhan, adalah waktu yang tepat untuk Tuhan menyelidki saya, mengenal hati saya, menguji dan mengenal pikiran saya, Tuhan juga melihat apakah jalan saya serong, dan saya dituntun di jalan yang kekal.


Sebagai catatan, Firman Tuhan yang kami dapat dalam saat teduh pribadi, lebih banyak yang tidak sesuai dengan keadaan sekarang….jadi di sinilah kami harus berlatih iman, memakai iman, menumbuhkan iman ketika kami memperkatakan Firman Tuhan. Buat kami hal ini tidak mudah, tapi kami tetap harus melakukannya….


Dalam saat teduh pribadi saya, ternyata Tuhan Yesus selalu mengajarkan tentang memperkatakan iman… 

Lukas 17 : 6 Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu. "


Kami memang mempraktekkan memperkatakan Firman Tuhan…. Apakah keadaan sudah berubah jadi lebih bagus dari sebelum Pandemi ? Belum !!! 


Namun dari praktek tersebut, ada beberapa terobosan yang terjadi…Terobosan ini masih memerlukan proses waktu. Segala sesuatu adalah tergantung waktunya Tuhan…Waktu Tuhan adalah waktu yang terbaik. Inilah saatnya buat kami menanti-nantikan waktunya Tuhan…..


Buat Tuhan, Mujizat adalah sesuatu yang biasa, tapi proses perubahan mindset, bukanlah mujizat. Saya memerlukan pembersihan, pemurnian, bahkan hajaran agar mindset yang salah ditanggalkan dan diganti dengan Mindset yang baru, sampai tiba waktunya masuk dalam Dimensi Baru.


(Hanbeng - Lydia)

0 Response to "MEMBANGUN HUBUNGAN INTIM"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post