PERJALANAN SANG PEMENANG (1)
KEJADIAN 37-50
“Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun — jadi masih muda — biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya. (Kejadian 37:2)
Sepanjang minggu ini, kita akan belajar dan merenungkan tentang perjalanan hidup Yusuf bin Yakub, Sang pemenang sejati.
Perjalanan hidup Yusuf dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu yang pertama, Yusuf dan keluarganya (Kejadian 37). Kedua, Yusuf jadi budak di Mesir dan masuk penjara (Kejadian 39-40). Dan ketiga, perjalanan Yusuf dari Penjara menuju Istana (Kejadian 41-50).
Hidup berkemenangan dari Yusuf sangat dipengaruhi oleh apa yang telah dia peroleh dan alami dalam keluarganya. Ada ungkapan yang menyatakan “family is where life begins and love never ends”. Dasar-dasar kehidupan dimulai dan dibangun dalam keluarga.
“Family is not an important thing. It’s everything.” – Michael J. Fox
Ada tiga hal dasar hidup yang diterima Yusuf dalam keluarganya, yaitu takut akan Tuhan, rajin dan visi ilahi.
Dalam Kejadian 37:2b, dinyatakan “… dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya”. Ungkapan tersebut, menunjukkan bahwa Yusuf sejak muda, bahkan disebutkan umurnya baru tujuh belas tahun (ay 2a), telah memiliki karakter utama seorang pemenang. Sikap mulia ini terus dijaga, hal ini ditunjukkan pada waktu Yusuf, sebagai budak digoda oleh isteri Potifar untuk melakukan perzinahan (Kej 39:10), dia tidak goyah, dengan berkata : “… Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah ?” (Kej 39:9b).
“Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya” (Mazmur 128:1).
Marilah kita membangun keluarga kita dengan dasar hidup yang benar, yaitu takut akan Tuhan. Dimulai dari para suami dan isteri sebagai orang tua. Kita harus menjadi teladan bagi anak-anak dalam hal hidup takut akan Tuhan. Dan, didiklah anak-anak kita dengan pertolongan Roh Kudus untuk hidup takut akan Tuhan
(Soendoro - Imelda)
0 Response to "PERJALANAN SANG PEMENANG (1)"