Iklan

HIDUP YANG BERDAMPAK

Timotius sempat terguncang imannya dan hampir mundur dari pelayanan karena bapa rohaninya yaitu Rasul Paulus akan mati dibunuh di Roma. Di dalam konteks itulah Paulus berbicara mengenai iman neneknya yaitu Lois dan iman ibunya yaitu Eunike yang sudah teruji di dalam setiap pergumulan dan ancaman dari orang-orang Yahudi dan Roma (2 Timotius 1:5). Di sini kita melihat bahwa neneknya dan ibunya memberikan pengaruh yang baik. Ayahnya tidak disebutkan mungkin karena tidak memberikan pengaruh. Mungkin saat itu ayahnya sudah meninggal. Iman, pengharapan, dan kasih menjadi kekuatan bagi kita untuk bisa menjadi anak-anak terang di tengah dunia yang gelap (1 Korintus 13:13). Kita harus bisa menjaga karakteristik kita sebagai orang Kristen.


Ensiklopedia juga berbicara tentang pengorbanan ketika mendefinisikan pahlawan. Pahlawan yang sejati mengorbankan dirinya sendiri dan bukan orang lain. Ini berarti orang tua tidak boleh egois. Orang tua harus berani mengorbankan waktu, tenaga, dan uang agar anak-anak bisa menemukan jati dirinya dan mengembangkan potensinya di dalam Tuhan. Orang tua yang masih hanya memikirkan kenyamanan dirinya sendiri bukanlah orang tua yang bisa disebut sebagai pahlawan. Ketika Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan anaknya, ini adalah misi yang berat bagi Abraham (Kejadian 22). Abraham begitu merindukan seorang anak, namun setelah anaknya dewasa, Abraham harus mengorbankannya. Di dalam bagian ini Abraham tidak memberontak tetapi taat kepada Tuhan. Abraham memiliki tugas untuk mengerti misteri di balik ini semua. Di dalam hidup kita ada agenda Tuhan yang tersembunyi. Di balik seluruh pergumulan dan ujian hidup kita ada agenda Tuhan yang harus kita mengerti. Ada pula agenda orang tua bagi kita sebagai anak. Dengan orang tua kita bisa berdiskusi dan kita bisa memahami bagaimana cara mereka mendidik kita. Namun untuk mengerti agenda Tuhan itu sangat sulit. Di dalam kedukaan kita bisa menemukan bahwa yang meninggal adalah orang-orang yang masih muda seperti bayi, anak SD, anak SMP, dan lainnya. Terkadang kita sulit untuk mengerti apa rencana Tuhan bagi keluarga-keluarga yang kehilangan itu. Di sana kita sebagai orang tua harus membuat anak-anak mengerti dengan iman sehingga mereka bisa melihat agenda Tuhan di masa depan. Tugas kita bukan bertanya ‘mengapa ya Tuhan?’ Tugas kita adalah taat. Di tengah seluruh kesedihan, pergumulan, dan tantangan kita harus selalu taat.


Kita sebagai orang tua harus menjadi pahlawan iman dan pahlawan hidup yang memiliki keberanian yang suci untuk menegakkan kebenaran dan memegang kebenaran sebagai prinsip untuk membangun hidup. Orang tua harus berani berkorban dan bukan mengorbankan anak-anak demi kesombongan dan kebanggan orang tua. Investasi yang terbesar untuk keluarga bukanlah rumah, mobil atau emas tetapi anak-anak kita supaya mereka meraih masa depan. untuk pendidikan anak, orang tua tidak boleh terlalu banyak hitung-hitungan. Orang tua harus memberikan yang terbaik kepada anak. Ketika orang tua berani berkorban untuk anak, di sana orang tua sudah menjadi pahlawan. Yesus sudah berkorban bagi kita sehingga kita memiliki arti hidup. Kita berkorban supaya anak menemukan arti dalam dirinya dan menemukan potensinya untuk dipakai Tuhan dan menjadi berkat bagi dunia. Ini merupakan tugas yang berat oleh karena itu setiap kita harus berdoa.


Sebagai Suami Istri apakah Hidup kita Berdampak bagi PASANGAN kita, Berkorban bagi Pasangan kita akan Berdampak dalam hidup suami istri, berkorban bagi anak berdampak bagi anak anak.Mari teman teman Alumni MOU biarlah Hidup kita BERDAMPAK, BERPENGARUH YANG BAIK BAIK PASANGAN , ANAK ANAK,KELUARGA DAN ORANG ORANG SEKITAR KITA. Selamat beribadah. God Bless


(Freddy - Eunike)

0 Response to "HIDUP YANG BERDAMPAK"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post