TANGGUNG JAWAB MEMBESARKAN ANAK

Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? 

Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku

Yesaya 49:15-16

Banyak orang tua yang berpikir dan berharap, saat mereka tua nanti, anak-anak mereka yang akan mempunyai giliran untuk merawat dan memenuhi semua kebutuhan mereka dihari tua, karena merasa sudah berkorban banyak hal untuk membesarkan mereka.

Membesarkan anak-anak adalah komitmen seumur hidup dan mereka juga adalah obyek dari kasih sayang kita seumur hidup, berbeda dengan kita memelihara tanaman atau hewan peliharaan. 

Kita mempunyai ikatan emosi dengan mereka, mengasuh dan juga terlibat dalam setiap kehidupan mereka, bukan hanya mengharapkan manfaat dari mereka.

Kita bisa sedemikian sibuknya memastikan apakah mereka sudah mengerjakan PR nya, mempunyai sopan santun yang baik, atau tidak terlalu banyak bermain game, makan makanan sehat, sampai kadang kita lupa untuk menikmati kebersamaan dan berinteraksi dengan mereka.

Tanggung jawab membesarkan anak, berarti membangun hubungan seumur hidup, Bapa kita yang di surga tidak pernah melupakan kita karena Dia telah melukis kita di telapak tanganNya, Dia menginginkan kita bukan semata-mata menaati beberapa peraturan penting, tapi juga ingin mempunyai hubungan yang dekat dengan kita.

Saat kita mengasihi anak-anak  seperti Allah juga mengasihi kita,  mereka juga akan merasakan kasih sayang kita yang pasti dan terus menerus.

Saat rambut menipis dan ingatan kita merosot, biarlah mereka tetap bisa melihat kasih sayang dan komitmen kita yang tidak pernah merosot.

Membesarkan anak-anak bukan tentang timbal balik tapi tentang menumbuhkan kasih sayang yang abadi dan komitmen seumur hidup.

Tuhan Yesus memberkati.

(Peter - Mace)

Tweet