Iklan

KELUARGA YANG BERKERAJAAN (5)

Matius 18:23-35

“Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali” (Mat 18:21-22).


🗝️ Hukum Kerajaan yang kelima adalah Hukum Pengampunan.


Standar pengampunan bagi kita, anak-anak kerajaan-Nya adalah “tujuh puluh kali tujuh kali”. Dalam hal pengampunan, Allah menerapkan standar diri-Nya dalam mengampuni kepada kita anak-anak-Nya. Seperti seorang raja yang telah membebaskan dan menghapuskan hutang seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Ini adalah sebuah standar ilahi bukan manusiawi.


Beberapa tahun yang lalu, kami pernah bermasalah dengan si A, seorang anak Tuhan yang mengakibatkan istri saya sakit hati. Sebenarnya kami telah berusaha untuk menyelesaikan permasalahannya dan mencoba untuk mengampuni, tetapi mengalami kegagalan. Kami menyadari, bahwa meskipun sebagai hamba Tuhan, dimana kami mengerti tentang kebenaran berkaitan dengan kasih dan pengampunan, namun hal tersebut tidak membuat kami mampu menerapkannya.


Hubungan dengan si A tersebut, bahkan semakin memburuk. Sakit hati yang tak terselesaikan, membuat kami selalu menghindar dan tidak ingin bertemu dengan orang yang bermasalah dengan kami. Kondisi tersebut menjadi lebih parah, karena bahkan setiap bunyi dering telpon di rumah, isteri saya takut untuk menerimanya. Karena dipikir telpon dari si A. 


Kami berdua sempat frustasi dengan keadaan kami, karena  sebenarnya mau mengampuni, tetapi kami tidak punya kemampuan untuk melakukannya.


Puji Tuhan, dalam kondisi tidak berdaya saat dikuasai rasa sakit hati, Allah Roh Kudus menolong dan memberikan kuasa Kasih-Nya. Pada suatu siang,  ketika isteri saya sedang berdoa sendiri di kamar. Tiba-tiba Roh Kudus melawat dan memenuhi isteri saya. Dalam hadirat Roh Kudus, istri saya berdoa dalam bahasa yang baru, kira-kira dalam kurun waktu dua jam. Dan, apa yang terjadi setelah selesai berdoa ? Dengan cara illahi, isteri saya disembuhkan dari rasa sakit hati yang mendalam. Sehingga kami dimampukan untuk melepaskan pengampunan dan hasilnya sejak itu hubungan kami dengan anak Tuhan yang bermasalah dengan kami dipulihkan. Haleluya !


Tuhan menetapkan standar dan sekaligus memberi kuasa yang menyanggupkan kita melepaskan pengampunan. 


“Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." (Mat 18:35).


Penerimaan kita dan pengampunan terhadap isteri, suami, anak, orang tua dan sesama manusia menjadi ukuran penerimaan Allah terhadap kita, sebagai anak-anak Kerajaan-Nya.


“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Mat 6:14-15)


(Soendoro - Imelda)

0 Response to "KELUARGA YANG BERKERAJAAN (5)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post