Iklan

TETAP MELIHAT KEBAIKAN ALLAH

 Ulangan 8:4 Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini.


Hal Ke tiga yang dapat kita pelajari dari Exodusnya bangsa Israel yang di catat di dalam Ulangan 8, dapat kita baca di ayat 4, yaitu:*

“Tetap melihat kebaikan Allah dalam segala keadaan”


Kita membaca dari ayat di atas, Meski melewati padang gurun yang tandus, bangsa Israel tetap mengalami pemeliharaan Tuhan yang luarbiasa, sehingga pakaian dan kasutnyapun tidak rusak, bahkan kakinya tidak bengkak.

ironisnya, bangsa Israel tidak melihat dan mensyukuri pemeliharaan Tuhan tersebut, malahan mereka selalu bersungut2 dan mengeluh.


Sekalipun mereka baru saja menyaksikan begitu banyak keajaiban dan perbuatan tangan Tuhan yang dahsyat didepan mata mereka, namun begitu mudah berubah menjadi sungut-sungut saat harus melewati padang gurun.


Bagaimana dengan kita?

Seringkali ketika kita menghadapi masalah; sama seperti bangsa Israel, kitapun terfokus hanya kepada masalah dan kesulitannya. 

Kita gagal untuk melihat, bahwa di dalam kesulitan, Allah tetap memelihara dan menjaga kita.


Melihat kebaikan Allah saat kondisi sedang baik mungkin mudah, namun saat kita sedang mengalami hal yang tidak baik, masihkah kita bisa melihat kebaikan Tuhan?


Demikian juga dengan kami.

Hal yang paling menyesakkan dada pada masa pandemi ini adalah ketika di awal tahun ini, kami harus kehilangan mami kami tercinta karena Covid. 

Kejadiannya begitu cepat. Hampir bisa di bilang covid yang menyerang mami kami tanpa gejala. 


Hanya 2 hari sebelumnya, kami diinfokan jika mami selalu mengantuk dan kehilangan selera makan. Akhirnya sore itu, adik kami membawanya untuk konsul ke Dokter. 

Bahkan Dokter yang menanganipun tidak menyarankan untuk dilakukan test Covid. Namun atas inisiatif keluarga, keesokan harinya mami di bawa ke Lab untuk test covid. malam itu hasilnya baru keluar,  dan mami dinyatakan positif.


Besok paginya kondisi mami agak demam, namun ringan. 

Dan di pagi itu kami masih sempat ngobrol via video call. (Mami dan kami tinggal di daerah yang berbeda). 


Tiba-tiba saturasi udara mami turun drastis, sampai akhirnya tidak tertolong. Hanya dalam hitungan waktu tidak sampai 24 jam sejak dinyatakan positif atau 2 hari dari gejala awal.


Yang paling menyedihkan kami, mami harus langsung dikuburkan dengan protokol covid, sedangkan posisi kami di Jakarta. Tidak ada kata perpisahan, kami belum sempat mencium dan memeluknya untuk terakhir kali. Secara manusia kami sangat kecewa dan terpukul. 


Sampai waktu saya membaca berita tentang kematian Pdt Raditya Oloan yang juga karena Covid. Saya bisa membayangkan betapa terpukulnya istrinya ,Joana Alexandra, dengan ke empat anaknya yang masih kecil. 


Namun saya kagum saat membaca postingan anaknya yang ke 2, Zeriah Moria di Instagram.

“Dady has gone through enough pain, he is now in peace with God.

Things to be mad about: my dad is not there to encourage me, I can’t watch movies and anime with him, and I won’t be able to stay up at night watching movies with him. Things I should be happy about: my dad is in peace and no more pain, God is still in my side forever and ever.


Bang Raditya pasti tersenyum bangga di sana. Selama ini dia tidak hanya berhasil membagikan nilai-nilai yang baik tentang love, relationship and marriage kepada semua orang. Tetapi dia sudah berhasil mewariskan Imannya kepada anak2 nya.


Kematian adalah kedaulatan Tuhan. Kapan dan bagaimana kita mati tidak seoranpun tahu. Tapi yang terpenting adalah Bagaimana cara kita hidup.


Jujur saya sangat dikuatkan dengan iman Zeriah, sekaligus malu dengan diri sendiri. Zeriah kecil tetap memilih untuk melihat kebaikan Tuhan dalam keadaan yang sangat tidak baik.


Apapun yang kita hadapi hari ini, jangan lupa untuk menghitung kebaikan Tuhan dan bersyukurlah.

Jika kita masih diijinkan bernafas, masih diberikan kesehatan meski ditengah pandemi yang mengerikan. Masih diijinkan menikmati waktu bersama keluarga, semuanya adalah Anugrah dan kebaikan Tuhan.


Finishing Good

Finishing Strong

Do the best 

God will do the rest.

Tell God the desire of your heart, But give room in your heart to trust HIM to do what HE decide for you.

Because God is good no matter what, even though we do not understand yet.


Postingan ini milik Andry Ganda pada saat Conan anaknya dipanggil Tuhan beberapa hari yang lalu karena thalassemia.


Ketika kita tetap melihat Kebaikan Tuhan dalam segala keadaan, maka sesungguhnya kita adalah orang-orang pemenang.


Let us celebrate the Victory


Roma 8:35,36 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tetapi dalam semuanya itu kita LEBIH DARI ORANG-ORANG YANG MENANG oleh Dia yang telah mengasihi kita.


(Terry - Ciska)

0 Response to "TETAP MELIHAT KEBAIKAN ALLAH"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post