Iklan

PENYEBAB KEPAHITAN DAN LUKA BATIN

Setelah kita menelaah penyebab dan akibat daripada luka batin yang merusak gambar diri ini,  mari kita mencari dan bertanya, apa yang harus dilakukan untuk sembuh, pulih, bebas dari luka batin dan kepahitan serta menikmati kasih karunia sukacita dan keberhargaan dari Tuhan?


Beberapa hari kemarin kita sudah merenungkan apakah dalam hidup kita,  kita pernah mengalami kejadian atau situasi yang bisa menimbulkan kepahitan dan luka batin?

Seandainya pernah, kejadian apa? Kapan terjadi? 

Bisa merupakan kejadian di masa lampau (perlakuan orang tua, perlakuan teman, mantan pacar, dll.), bisa juga kejadian yang baru-baru ini terjadi (pertengkaran dengan pasangan, anak, atau anggota keluarga yang lain, kehilangan seseorang yang dikasihi, musibah atau bencana, dll.)


Kemudian kita juga sudah merenungkan,  apakah ada ciri-ciri insecurity dan behavioral disorder seperti rendah diri, kemarahan yang tidak terkendali, mudah tersinggung,  depresi, atau kecanduan/keterikatan yang tidak sehat terhadap suatu benda atau kegiatan pada diri kita?


Mazmur 62:8 - Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. 


Langkah pertama adalah mengakui dengan jujur di hadapan Tuhan bahwa kita mengalami hal-hal tersebut, bahwa kita mungkin memiliki kepahitan atau  luka batin, gambar diri kita belum pulih,  dan kita mau untuk dipulihkan (self healing).


Atau kita menyadari bahwa seseorang memiliki ciri-ciri tersebut, bahwa mungkin ia memiliki kepahitan atau luka batin, gambar dirinya belum pulih,  dan kita mau untuk menolongnya (help healing)


1 Yohanes 1:8-9 - Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.


Seorang konselor berkata, mengakui masalah kita adalah awal dari kesembuhan.

Seseorang yang tidak mengakui bahwa ia sakit tidak akan pernah sembuh karena ia tidak merasa perlu untuk berobat.


Langkah kedua adalah menyerahkan semua sakit hati, kepahitan, dendam, dan luka batin kita kepada Tuhan,  dan mohon ampun karena kita menyimpan hal-hal yang buruk di dalam hati dan pikiran kita, karena kita menyia-nyiakan kebaikan Tuhan,  dan karena kita mengabaikan karya penebusan Tuhan di kayu salib yang membebaskan kita dari semua kutuk dan menjadikan kita berharga sebagai anak-anak-Nya.


Kami percaya setiap kita di dalam pelayanan MoU ini telah menerima Yesus Kristus sebagai juru selamat pribadi dan lahir baru.

Pada saat Yesus menyelesaikan tugas-Nya di kayu salib, Ia berkata, "Sudah selesai."

Penebusan atas dosa manusia sudah selesai, setiap kita yang percaya kepada-Nya menerima keselamatan kekal dan dikembalikan kepada status mulia.

Akan tetapi perjalanan iman kita setelah menerima keselamatan adalah sebuah proses yang membawa hidup dan karakter kita semakin menyerupai Kristus sendiri.


Terkadang saat menghadapi suatu masalah atau situasi yang sulit, kita mengamini kata-kata "sudah selesai" dan mengabaikan proses yang harus kita jalani untuk sungguh-sungguh mengalami kepenuhan janji Allah itu.

Dan ketika kita tidak merasakan adanya perubahan atau mujizat, kita mulai menyalahkan dan meninggalkan Tuhan.


Hey! Tuhan bukan salesman pembasmi 'hama' yang harus menawarkan promosi menarik berikut layanan purna jual untuk menyelesaikan masalah kita sampai tuntas dan kemudian membawa kita ke surga.

Justru Dia lah yang sudah membayar semua kutuk kita dengan darah-Nya yang mahal.

Layakkah kita mengeluh ketika melakukan bagian kita untuk menerima hadiah yang maha berharga itu?


Misalnya kita terlilit hutang dalam jumlah besar.

Apakah cukup dengan mengamini bahwa semua sudah selesai di atas kayu salib, dan hutang kita akan terbayarkan dengan sendirinya?

Tentu saja tidak, kita harus bergumul di dalam doa, sambil melakukan apa yang harus kita lakukan untuk menyelesaikan hutang tersebut bukan?


Demikian juga dalam hubungan suami-istri.

Setelah mengikuti retreat MoU dan mengerti kebenaran tentang pernikahan kristiani, bukan berarti semua masalah selesai begitu saja bukan?

Justru proses menjalaninya sampai kita menemukan bahwa kebenaran itu adalah nyata dan sungguh dapat kita nikmatilah yang menentukan keberhasilan kita.


Kita dapat mengakui ketidakmampuan kita, kita dapat menyerahkan semuanya ke dalam Tangan Tuhan dan mohon ampun karena selama ini telah menyimpan semua perkara itu di dalam hati kita dan menjadikannya "berhala" yang menghalangi hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.


Maka langkah ketiga setelah mengakui masalah kita dan memohon ampun atas setiap kepahitan kita dan rusaknya gambar diri kita adalah meminta pertolongan Tuhan untuk menjalani proses pemulihan ini dan berkomitmen untuk menjadikan Tuhan sumber kekuatan kita di dalam melakukan apa yang diperlukan, bahkan pada saat-saat yang berat sekalipun karena kita mau percaya, Dia lah sumber penghiburan, kekuatan dan kesembuhan kita.


Matius 11:28 - Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.


Tuhan Yesus memberkati


(Chandra - Sansan)

0 Response to "PENYEBAB KEPAHITAN DAN LUKA BATIN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post