TINDAKAN NYATA WUJUD IMAN KITA
Kemarin kita telah berdoa mengakui kelemahan kita, minta ampun atas dosa-dosa kita, menyatakan kerinduan kita untuk dipulihkan dan mohon pertolongan Tuhan untuk menjalani prosesnya.
Langkah berikutnya yang harus kita lakukan adalah mengambil tindakan nyata, mewujudkan iman kita dengan perbuatan, sehingga Tuhan dapat memulai proses pemulihan luka batin dan gambar diri kita.
1. Menerima apa yang sudah terjadi sebagai bagian dari rencana Tuhan yang indah bagi kita.
Roma 8:28 - Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah
Hanya mereka yang menyadari bahwa panggilan hidup mereka adalah menggenapi rencana Allah lah yang dapat mengalami kebenaran dari ayat ini.
Mereka yang hidup bagi diri sendiri atau hidup bagi dunia sulit untuk melihat kebaikan Tuhan pada kejadian atau situasi yang tidak sesuai dengan harapan, akan tetapi orang yang mengasihi Tuhan akan menjadikan setiap kejadian dalam hidup nya sebagai sarana untuk memberkati orang lain dan memuliakan Tuhan, dan sukacita serta damai sejahtera pun akan menjadi bagiannya.
2. Melepaskan pengampunan, bagi diri kita sendiri dan bagi orang yang bersalah kepada kita.
Kolose 3:13 - Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Dendam, sakit hati, kepahitan, semua ini adalah kutub yang berlawanan dengan Allah yang adalah kasih, pengampunan dan damai sejahtera.
Mengampuni diri sendiri sama pentingnya dengan mengampuni orang lain. Orang yang hidup dalam rasa bersalah dan penyesalan bagaikan seekor burung yang tidak dapat terbang karena sesuatu membebani sayapnya.
Seorang akademisi, ahli gizi, seniman dan penulis wanita dari India bernama Vibha Hasija berkata
- Guilt, regret and unforgiveness. The only burden we carry that cannot be unloaded.
Rasa bersalah, penyesalan dan tidak mau mengampuni adalah bagaikan beban yang mengikuti ke mana pun kita pergi.
Pada saat kita tidak mengampuni, kita menjauhkan diri dari Tuhan, kita kehilangan kasih dan damai sejahtera untuk diri kita sendiri, karena itulah Tuhan memberi perintah untuk mengampuni karena Ia mengasihi kita.
Roma 12:21 - Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Sepanjang sejarah manusia, tidak pernah ada masalah dan permusuhan yang selesai dengan balas dendam, akan tetapi sejarah sudah membuktikan, hanya kasih, kebaikan dan pengampunan yang dapat menyelesaikan, bahkan mengubah musibah menjadi berkat dan anugerah bagi banyak orang.
Dan mereka yang melakukannya adalah pemenang yang sejati, seperti Kristus yang mengalahkan dosa dengan pengorbanan-Nya.
3. Lakukan rekonsiliasi atau pemulihan hubungan
Yakobus 5:16 - Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Bertatap muka dengan orang yang bermasalah dengan kita, membicarakan apa yang selama ini menjadi ganjalan, mencurahkan perasaan, meluruskan kesalah pahaman, dan saling memaafkan adalah tahap terakhir dalam proses "pengobatan" luka hati.
- It's not a confession if no one reads (hears) it, it's just an unshared secret (Coleen Hoover)
Sebuah pengakuan bukanlah sebuah pengakuan apabila tidak ada seorang pun yang membaca (mendengar)nya, tetapi hanyalah sebuah rahasia yang tidak diungkapkan.
Sebagai suami istri, banyak sekali pasangan yang gambar dirinya belum pulih kesulitan mengungkapkan isi hati karena malas bertengkar atau malas berproses.
"Sok gimana kamu aja lah, kamu maunya apa saya ikutin biar cepet."
Hal ini bisa mempercepat waktu closing sebuah perdebatan atau perbedaan pendapat, tetapi sama sekali tidak membawa pertumbuhan maupun pengenalan yang lebih akan satu sama lain, malahan meninggalkan 'sampah' yang mengganjal di hati kedua pihak.
Akan tetapi, mengakui dan membahas masalah, apalagi mencurahkan perasaan (marah, sakit hati, pengakuan dosa, dll) pun harus sesuai dengan hikmat dan tuntunan Roh Kudus agar semuanya sungguh menjadi baik sesuai dengan kehendak Tuhan.
Waktu yang tepat, kata-kata yang tepat, suasana hati dan kesiapan yang cukup, serta pimpinan Roh Kudus sendiri sangat dibutuhkan di dalam "mengkonfrontasi" apa yang selama ini mungkin kita hindari.
Banyak kasus yang "gegabah" bukannya menyelesaikan masalah tetapi malah membuat masalahnya semakin runyam.
Beberapa tahun yang lalu di MoU setelah sesi pengampunan, seorang suami serta merta mengakui perselingkuhannya kepada istrinya.
Malam itu juga sang istri pergi meninggalkan retreat dan sang suami untuk selama-lamanya.
Akan tetapi dalam beberapa kasus, rekonsiliasi seperti ini tidak dapat dilakukan, misalnya:
Orang yang ingin kita ajak rekonsiliasi tidak berada dalam tahap kedewasaan rohani yang cukup dan tindakan mengungkit permasalahan hanya akan memperburuk situasi.
Atau orang tersebut masih bersikap bermusuhan atau berbahaya dan tidak menginginkan rekonsiliasi.
Dalam hal ini yang dapat kita lakukan adalah melakukan bagian kita mengampuni, dan menyerahkan orang tersebut ke dalam tangan Tuhan.
Mungkin akan tiba waktunya di mana orang tersebut dijamah Tuhan dan rekonsiliasi dapat terjadi.
Dalam hal orang yang ingin kita ajak rekonsiliasi berada di tempat yang jauh, apabila Tuhan mengijinkan, kita bisa menghubungi orang tersebut lewat telepon, zoom, atau media sosial lainnya, atau menunggu orang tersebut kembali supaya bisa membicarakannya secara langsung, biarlah kita melakukan apa yang menjadi pilihan terbaik sesuai dengan tuntunan Tuhan.
Setelah melewati tahapan-tahapan itu, maka tibalah waktunya untuk meng-klaim status dan gambar diri kita sebagai gambar dan rupa Allah, tanggalkan segala hal yang menghalangi pertumbuhan dan kehidupan kita dan mulailah hidup dengan keyakinan dan otoritas sebagai anak-anak-Nya.
Yakobus 2:22 - Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Kami mengajak teman-teman MoU untuk bersama-sama mengambil langkah iman dan memulai proses self healing (atau help healing) untuk menjadi pribadi-pribadi yang sehat secara rohani dan siap menjadi saluran kasih dan berkat bagi orang-orang di sekitar kita.
Kolose 3:9-10 - ... karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya
Tuhan Yesus memberkati
(Chandra - Sansan)
0 Response to "TINDAKAN NYATA WUJUD IMAN KITA"