KEMENANGAN
Puji Tuhan kami percaya bahwa setiap kita sudah mengalami terobosan di dalam proses menyelesaikan setiap kepahitan dan luka hati yang mungkin ada dan mempengaruhi hidup kita.
Setelah itu, apakah hidup kita akan sempurna dan lepas dari masalah?
Tentu saja tidak.
Selama kita hidup di dunia sebagai manusia yang belum sempurna, kita masih akan terus menjalani proses penyempurnaan sampai nanti Tuhan Yesus menjemput kita dalam kekekalan.
Luka-luka lama yang sudah kita serahkan kepada Tuhan, tidak serta merta sembuh tak berbekas, mungkin di masa mendatang akan muncul kejadian atau situasi yang memicu kembali ingatan atau rasa sakit kita, mungkin rasa rendah diri kita tidak bisa berubah menjadi percaya diri dalam semalam, mungkin terkadang kita masih terjatuh dalam dosa kemarahan atau pornografi, mungkin juga akan ada luka-luka yang baru yang akan kita peroleh sepanjang hidup ini.
Tetapi ingatlah bahwa :
1. Kita sudah menang
1 Yohanes 5:4 - sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
Kita sudah menang, Firman Tuhan berkata pada saat kita beriman, kita menang.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1)
Dan karenanya walaupun kita tidak sempurna dan terkadang sulit untuk menjalani sesuatu, kita dapat menolak untuk kembali terjerumus ke dalam permasalahan yang sama.
Kali ini kita menjalaninya sejak awal bersama dengan Tuhan dan apapun yang kita alami tidak merubah fakta bahwa kita adalah gambar dan rupa Allah, anak-anak Allah yang berharga.
2. Bekas luka (scar) tidak hilang
1 Petrus 5:10 - Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
Ketika tubuh kita terluka (wound), pasti terasa sakit dan kita akan memilih untuk mengobatinya atau tidak.
Tetapi ketika luka fisik itu sudah "sembuh", mungkin rasanya sudah tidak menyakitkan, tapi bekasnya (scar) masih ada.
Kita tidak diminta untuk melupakan masa lalu, tetapi kita dipanggil untuk menerima masa lalu kita sebagai bagian dari diri kita yang sempurna.
Bekas luka tidak harus menjadi pengingat akan rasa sakit yang pernah kita alami, tetapi mari melihatnya sebagai bukti bahwa kita berhasil melalui masa-masa yang sulit dan bahwa kita sudah sembuh.
Biarlah bekas luka itu menjadi reminder akan kebaikan Tuhan dan pertumbuhan iman kita, bahkan menjadi alat untuk kita bersaksi atas pekerjaan Tuhan memulihkan hidup kita sehingga bukan saja memberkati orang lain, tetapi juga memuliakan nama Tuhan.
3. Selalu ada keluarga Kristus di sekitar kita.
2 Korintus 13:11 - Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!
Kita tidak sendirian, ada saudara-saudara seiman yang mendukung kita, ayah ibu dan kakak-kakak rohani yang membimbing kita, adik-adik dan anak-anak rohani yang membutuhkan teladan hidup kita.
Jangan menjauh dari komunitas, terus berakar dan berkarya sebagai bagian dari tubuh Kristus di mana Tuhan menempatkan kita, keluarga kita, gereja kita, pelayanan kita, bahkan tempat pekerjaan dan lingkungan tempat tinggal kita, sehingga kita juga akan menjadi garam dan terang bagi orang-orang yang belum percaya dan membutuhkan kasih Tuhan.
Sebaik-baiknya hidup kita, serajin-rajinnya kita mempelajari Firman Tuhan, kita mebutuhkan komunitas dan saudara-saudara di sekitar kita untuk kita dapat mempraktekkannya, mengalaminya, dan belajar serta bertumbuh dari semua proses itu.
Belajar dan mengajar, melukai dan dilukai, mengampuni dan diampuni, mengerti dan dimengerti, menangis dan tertawa, semua itu tidak dapat kita lakukan sendirian bukan?
Kita bisa merasa hidup kita baik ketika tidak ada masalah terjadi.
Kita juga bisa merasa kita orang yang saleh ketika tidak ada godaan dan pergumulan.
Kita bisa merasa kita orang yang sabar, ramah, sopan, dan sebagainya ketika tidak ada orang-orang yang "menantang" yang menguji semuanya itu.
Tetapi bagaimana reaksi kita saat ada kendaraan lain menyalip kita di jalan misalnya?
Seperti apakah sebenarnya diri kita akan nampak dan terasah ketika kita bergaul erat dan bersentuhan dengan orang lain.
4. Celebrate the Victory
1 Kor 15:57-58 - Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Kata Victory (kemenangan) didefinisikan sebagai "an act of defeating an enemy or overcoming a problem/weakness"
Sebuah tindakan mengalahkan musuh atau mengatasi suatu masalah/kelemahan.
Sedangkan kata Celebrate (merayakan) didefinisikan sebagai "to acknowledge / to honor / to mark /to remember something special with enjoyable activities and/or positive ardor"
Mengakui / menghormati / menandai / mengingat sesuatu yang istimewa dengan kegiatan yang menyenangkan dan/atau perasaan yang positif
Jadi to celebrate the victory yang menjadi tema pelayanan MoU tahun 2021 adalah bagaimana kita mengingat, menikmati dan membagikan setiap proses yang kita jalani bersama dengan Tuhan, setiap kali kita mengatasi masalah demi masalah yang ada, dengan sukacita dan ucapan syukur karena kita tahu bersama Dia, kemenangan ada di pihak kita.
Roma 8:31 - Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Terima kasih telah membaca renungan MoU selama seminggu ini, dan selamat karena telah meresponi Firman Tuhan yang dibagikan.
Selamat merayakan kemenangan
Tuhan Yesus memberkati
(Chandra - Sansan)
0 Response to "KEMENANGAN"