FROM ZERO TO HERO (1)
Hakim-hakim 11:3 " Maka larilah Yefta dari saudara-saudaranya itu dan diam di tanah Tob; di sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi merampok bersama-sama dengan dia.
Baru-baru ini saya mendengar curahan hati seorang anak muda yang merasa tidak bahagia karena mengetahui bahwa dirinya adalah anak diluar nikah.
Dan karena kehamilan ibunya, orangtuanya terpaksa menikah, meskipun di tentang kedua keluarga, karena mereka berbeda keyakinan dan budaya.
Pernikahan terpaksa orangtuanya itu hanya bertahan sebentar dan anak ini harus berpindah-pindah pengasuhan antara ayah dan ibunya.
Dia membenci Ibunya, lari dari rumah, merasa tidak berharga karena terlahir dari suatu kesalahan dan menjadi orang yang mudah salah dalam pergaulan yang kurang baik.
Jika kita baca Kisah kehidupan Yefta di kitab hakim-hakim, dia juga mengalami ketertolakan yang sama, karena Yefta adalah anak dari seorang perempuan sundal.
Saudara- saudara tirinya membencinya bahkan mengusirnya, dan ketika mereka mengusirnya, Yefta memutuskan lari dari Gilead ke Tanah Tob.
Disana kehidupannya semakin parah, karena membawanya masuk pada pergaulan yang salah, sampai ikut merampok dengan gerombolan petualang yang mau menerimanya.
Ketertolakan akan membentuk Pola pikir yang salah, dan pola pikir yang salah akan menghasilkan tindakan yang salah juga.
Orang- orang yang tertolak cenderung mudah salah dalam pergaulan.
Ada kekosongan dalam dirinya yang butuh untuk diisi.
Banyak yang mencoba mengisinya dengan teman, hobi, pekerjaan, pelayanan atau hal-hal yag dianggap bisa memuaskan kekosongan itu.
Ketika masuk rumah tanggapun, tanpa sadar ia akan menuntut pasangannya untuk juga mengisi kekosongan hatinya. Dan sudah dipastikan akan gagal.
Ia akan merasa tidak dihargai. Tidak dicintai, merasa disalahkan dan perasaan- perasaan penuh tuntutan lainnya. Dan akhirnya akan semakin merasa tertolak.
Jika kita masih memilki perasaan Tertolak dari masa lalu, maka kita membutuhkan Kasih Kristus yang tak terbatas untuk memulihkan hidup kita.
Semua tentu saja membutuhkan proses; tidak serta merta dapat berubah dengan mujizat dalam semalam.
Kata kuncinya adalah kerelaan dan kerendahan Hati.
Merendahkan hati kita dan mengakui masalah kita, dan menyerahakannya dalam tangan Kristus, sumber segala Kasih yang berlimpah itu. Rela Hidup bergaul erat denganNya, rela untuk dibentuk dan rela berubah....
Hanya ketika kita menerima pemulihan tanpa syarat dari Tuhan, kita bisa melepaskan semua tuntutan kita, termasuk pada pasangan kita dan mampu mengasihinya tanpa syarat pula.
Ketika kita memutuskan untuk berubah, maka kasih Kristus itu yang akan memampukan kita berubah.
Bahkan mengubah akan pola pikir lama kita menjadi pola pikir Kristus.
Kita akan berhenti untuk mencoba mengubah orang lain/ pasangan kita. Tetapi dapat menerimanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya
(Ingat power statement dalam prinsip 3:
perubahanku tanggung jawabku, perubahannya aku percaya FirmanNya.)
Marilah kita mau menyadari dan mau menerima Kasih Kristus itu; dan biarlah Kasih itu meluap berlimpah di dalam hati kita, sehingga kita bisa mengasihi pasangan kita dan keluarga kita.
Mazmur 27:9-10 Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku,
janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka;
Engkaulah pertolonganku,
janganlah membuang aku
dan janganlah meninggalkan aku,
ya Allah penyelamatku!
Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.
Let’s Celebrate The Victory!
(Terry - Ciska)
0 Response to "FROM ZERO TO HERO (1)"