Iklan

FROM ZERO TO HERO (2)

(Bagian 2: Berproses dalam Kasih dan Pengampunan)


Hakim-hakim 11:6-7 Kata mereka kepada Yefta: "Mari, jadilah panglima kami dan biarlah kita berperang melawan bani Amon." Tetapi kata Yefta kepada para tua-tua Gilead itu: "Bukankah kamu sendiri membenci aku dan mengusir aku dari keluargaku? Mengapa kamu datang sekarang kepadaku, pada waktu kamu terdesak?".


Mengampuni memang bukanlah hal yang mudah. Kunci utama atau "main ingredients" dari pengampunan adalah mengalami Kasih Bapa.

Kita hanya mampu untuk mengampuni, ketika kita telah mengalami Kasih Bapa dan pengampunanNya.


Maka juga tak heran,  orang yang telah mengalami kasih dalam keluarganya, akan lebih mudah mengampuni, dibandingkan dengan orang yang tertolak.


Jika kita lihat kehidupan Yefta, dia mengalami kepahitan dari kecil dan tidak pernah mengalami kasih dari keluarganya.

Oleh sebab itu, Yefta tumbuh menjadi orang yang tertolak Bahkan ketika para tua- tua Gilead datang untuk mengangkat dia menjadi Panglima mereka, Yefta masih belum pulih seutuhnya dan masih sulit untuk mengampuni. 

Dapat kita melihat dari cara Yefta menjawab mereka,  dengan ungkapan kepahitan hatinya di masa lalu. (Hak 11:7)


Jika Kita bandingkan dengan Yusuf, yang mengalami ketertolakan yang lebih parah: Hampir dibunuh saudara- saudaranya, di jual sebagai budak, masuk penjara dan banyak pengalaman traumatik lainnya. 

Tetapi ketika akhirnya bertemu lagi, Yusuf tetap mampu mengampuni dan mengasihi saudara-saudaranya itu.


Kejadian 50:19 Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan


Mengapa Yusuf lebih mudah mengampuni dibandingkan Yefta?


Karena Yusuf dikasihi oleh Yakub. Yusuf adalah anak kesayangan Yakub.

Orang yang pernah mengalami kasih, akan lebih mudah mengerti Kasih Allah, lebih mudah berbelas kasih, dan lebih mudah mengampuni.


Sebagaimana dalam Hidup Yefta, Allah tidak menunggu seseorang  sempurna untuk dapat dipakai-Nya. Asalkan orang itu mau datang kepada Tuhan dalam segala kekurangan dan kelemahannya, Tuhan tetap dapat memakai orang itu menjadi pahlawan, sambil tetap berproses dengan karakternya.


Yefta memang masih belum pulih sempurna, tetapi ia tetap menyerahkan hidup pada Tuhan dan mengizinkan Tuhan berproses bagi pertumbuhan karekternya. 


Buktinya Yefta tahu, bahwa kemenangan atas Bani Amon hanya bisa jika Tuhan yang berkehendak. 

Hakim-Hakim11:9a. Kata Yefta kepada para tua-tua Gilead: "Jadi, jika kamu membawa aku kembali untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka kepadaku


Pertobatan adalah langkah awal kita masuk menerima keselamatan oleh kasih karunia, melalui pengorbanan Kristus. Tetapi Hidup dalam pengampunan adalah  PROSES  KARAKTER kita menuju keserupaan dengan Kristus.


Dalam Prinsip 4 kita telah belajar tentang pengampunan.

Sedemikian krusialnya hidup dalam pengampunan, sehingga itu menjadi bagian penting pengajaran Yesus dalam doa bapa kami

Matius 6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 


Pengampunan Harus dimulai dari mengampuni diri sendiri (ampunilah kami akan kesalahan kami), dengan memohon dan mengandalkan pengampunan Kristus, untuk akhirnya bisa mengampuni orang lain.


Dasar dari pengampunan adalah Kasih yang tidak pernah habis, yang hanya dapat kita temukan dalam Kasih Kristus.


Pernikahan kita mungkin belum sempurna dan masih banyak sekali kekurangan, tetapi kita harus terus mengandalkan kasih Kristus itu untuk terus berproses  dalam pengampunan. Pernikahan dapat terus berjalan bukan karena suami dan istri yang sempurna, tetapi karena suami dan istri yang mau tetap mengasihi dan terus menerus saling mengampuni.


Jadi, sebagai suami isteri,  biarlah kita mau terus hidup mengasihi dan  saling mengampuni.

Supaya itu menjadi KARAKTER yang kita bagikan pada anak-anak kita,  supaya mereka juga menjadi orang yang mudah mengasihi dan mengampuni.


Kolose 3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.


Marilah kita menjadi orang yang menang dalam mengasihi dan mengampuni


Let's Celebrate The Victory!


(Terry - Ciska)

0 Response to "FROM ZERO TO HERO (2)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post