REMAH REMAH ROTI
Kejadian 2:22-23
22. TUHAN Allah membuat seorang perempuan dari tulang rusuk laki-laki. Kemudian Dia membawa perempuan itu kepada laki-laki itu.
23. Dan laki-laki itu mengatakan, “Akhirnya, ada orang seperti aku. Tulangnya dari tulangku dan tubuhnya dari tubuhku. Ia diambil dari laki-laki, jadi aku akan menyebut dia ‘perempuan.’”
Perempuan dicipta kan Allah dari tulang rusuk laki laki.
Dan perempuan itu dikatakan "seperti" laki laki artinya meski pun "sama" manusia nya tapi tidak sama bentuknya.
Bisa dikatakan pula ketidaksamaan itu sudah dapat dilihat dari proses awal penciptaannya, laki laki diciptakan Allah dari debu tanah sedang perempuan diciptakan dari tulang rusuk yang diambil dari seorang laki laki.
Jadi dari bahan dasar penciptaannya saja, laki laki dan perempuan itu sudah tidak sama, karena itu patut dipertanya kan kebenarannya jika di zaman sekarang ini banyak orang yang menuntut ada nya persamaan gender.
Layaknya seperti sepasang sepatu, seorang laki laki bisa diumpamakan sebagai sepatu sebelah kiri dan perempuan sepatu sebelah kanan, bentuknya sama-sama sepatunya, mirip, tapi tidak sama dalam bentuk fisik dan fungsinya.
Tak bisa ditukarkan satu dengan lainnya.
Kaki kita yang kiri tak akan bisa me makai sepatu yang sebelah kanan, demikian pula sebaliknya.
Ketika sepatu itu dipakai tepat pada kaki yang seharusnya seperti fungsinya, maka ketika sepasang sepatu itu dipakai untuk berjalan, baik untuk tujuan yang dekat maupun yang jauh akan terasa nyaman bagi kaki orang yang memakainya.
Begitupun halnya dalam hidup pernikahan kita, ketika baik itu laki-laki maupun perempuan bisa menempatkan dirinya dan melakukan tepat seperti apa yang menjadi fungsinya ketika ia dicipta kan oleh Allah, dengan tidak ada yang berusaha untuk mengambil tempat dan fungsinya masing masing, seperti design awal penciptaan nya maka perjalanan bahtera kehidupan rumah tangga akan berjalan dengan baik dan tujuan membentuk keluarga ilahi yang harmonis akan bisa terwujud.
Sebaliknya jika terjadi saling menuntut ingin memaksakan kehendak masing masing, maka keluarga ilahi yang diimpikan itu tidak akan bisa terwujud, dan suasana nerakalah yang akan hadir dalam rumah tangga kita.
Hendaknya setiap hidup pernikahan orang percaya back to the bible, jangan merekayasa hidup pernikahan ini dengan ide-ide yang dunia tawarkan dan berikan karena patokan hidup pernikahan orang percaya sudah punya standard baku yaitu Firman Tuhan dan perlu diingatkan kembali bahwa lembaga pernikahan adalah ciptaan Allah bukan manusia.
Hidup ini adalah pilihan.
Tetap semangat !
(Stephen - Hera)
0 Response to "REMAH REMAH ROTI"