Iklan

MENGAJARKAN SEKS YANG BENAR DAN SEHAT KEPADA ANAK (2)

Banyak orang tua yang mengalami kesulitan untuk masuk dan berbicara tentang seksualitas dengan anak-anak mereka.


Mereka mengharapkan anak-anak tetap suci dan kudus sampai hari pernikahan mereka namun tidak pernah "dengan sengaja" berbicara tentang nilai-nilai kekudusan secara terbuka di hadapan mereka.


Karena sampai sekarang masih banyak orang tua bahkan gereja yang tidak pernah berbicara serius tentang seks dan kekudusan secara mendalam. Mereka berpikir bahwa seks itu “kurang pas” dibicarakan secara terbuka dan mendalam.

Oleh karena itu, sebagai orang tua harus segera memulai untuk membangun komunikasi yang dekat dan terbuka dengan anak-anak sekarang! 


Dengan menunda dan menunggu saat yang tepat, saya bisa katakan tidak akan ada waktu yang tepat untuk berbicara dengan anak-anak kalau orang tua, sekali lagi, tidak “dengan sengaja” duduk dan berbicara.


Ulangan 6:6-9

Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,

haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,

dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.


Menunda berarti kita akan kehilangan kesempatan membangun dan membekali anak-anak dengan nilai-nilai ilahi. Saat kita sadar mereka sudah lulus sekolah menengah dan meninggalkan kita untuk kuliah di luar kota bahkan di luar negeri.


Coba kita menoleh ke belakang saat kita mengajarkan anak-anak untuk makan makanan yang sehat dan bergizi, saat mereka masih tinggal bersama, orang tua bisa mengajarkan bahkan “dengan sedikit memaksa” mereka untuk mencobanya.


Untuk memulai membangun komunikasi dengan anak-anak sekali lagi harus didasarkan pada trust and friendship. Bangunlah persahabatan bersama anak-anakmu dengan komunikasi yang ringan dan santai. Dari sana akan memunculkan kepercayaan saat orang tua akan berbicara serius tentang dirinya.


Mungkin sebagian orang tua bertanya-tanya “Anak-anak kami kan masih kecil, apakah mereka akan mengerti tentang seks dan kekudusan?”


Saya mengucap syukur Vita diberi hikmat Tuhan untuk berbicara tentang hal ini. Tuhan sendiri yang ajarkan bagaimana “masuk” dan berbicara tentang kelamin dan seks pada anak-anak waktu mereka masih kecil.

Vita memulainya dengan bertanya pada anak-anak, 


"Kenapa di bagian organ intim selalu diberi “pakaian rangkap?”


“Kenapa ma?” tanya mereka hampir berbarengan.


“Karena bagian itu adalah tempat rahasia setiap orang, dan hanya kamu yang boleh memegang dan melihatnya, dan papa mamapun hanya boleh lihat dengan seijinmu” Vita menjelaskan.


“Kalau kalian belum menikah, tidak ada seorangpun selain papa mama yang boleh melihat apalagi memegang tempat rahasiamu!” pesan Vita serius.


“Besok kalau kalian sudah menikah seperti papa mama, hanya suami atau istrimu yang boleh melihatnya" sambung Vita.


Komunikasi yang terlihat sederhana dan terbangun antara mama dan anak-anak, akan membuat mereka “berani kembali” dan bertanya masalah yang terkait dengan “tempat rahasia” mereka.


Kami membagi tugas untuk berbicara dengan anak-anak kami. Dengan anak laki-laki kami, saya juga banyak bicara bagaimana membersihkan alat kelaminnya hingga tidak diperlukan "circumcision" (sunat) dan mengajarkan bagaimana menjaganya untuk tetap bersih.


Begitu pula Vita juga bukan hanya mengajarkan bagaimana menjaga kebersihan "tempat rahasia" tapi juga fungsi penggunaan "bra" pada kedua anak perempuan kami. 


Vita juga bicara tentang jalan lahir dan bagaimana proses bersatunya suami istri hingga "terbentuknya" janin sebelum mereka mendapatkan info yg salah dari orang lain, tentunya dengan cara pikir anak2 dan dengan kalimat sesederhana mungkin.


Mulailah sekarang dengan lima langkah komunikasi yang akan saya bagikan dari buku Jim Burns, Teaching your Children Healthy Sexuality.


(Agus - Vita)

0 Response to "MENGAJARKAN SEKS YANG BENAR DAN SEHAT KEPADA ANAK (2)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post