Iklan

MENGAJARKAN SEKS YANG BENAR DAN SEHAT KEPADA ANAK (3)

1. Berbincang-bincang

Untuk berbicara tentang sesuatu yang serius seperti kekudusan dan seksualitas, jangan dibawakan dengan candaan. 


Orang barat sudah terbiasa menyebutkan kelamin dengan nama yang sesungguhnya "Penis dan Vagina"

Tapi orang Indonesia belum terbiasa dengan penyebutan seperti itu.


Mungkin orang tua bisa mengganti istilah-istilah alat kelamin dengan bahasa yang dimengerti oleh anak-anak.

Dan untuk "mendekat" ke mereka, komunikasi adalah kunci utama agar bisa mengembangkan topik kekudusan dan seksualitas yang sehat.


Seperti yang saya tuliskan di hari kedua, berbicara tentang Firman Tuhan dan Seksualitas, orang tua harus “dengan sengaja” duduk dan meluangkan waktu untuk ngobrol ringan tapi bernilai. (baca Ulangan 6:6-9)


Cobalah berdiskusi tentang pertemanan dan pergaulan mereka, jangan menggurui apalagi menyalahkan apa yang sudah dilakukan meskipun itu memang salah.

Untuk membangun kepercayaan anak-anak pada orang tua harus dimulai dengan komunikasi yang ringan dan santai. 


Kebanyakan orang tua “hadir” di hadapan anak-anak hanya dengan teguran, perintah dan bahkan kemarahan.

Kadang-kadang kamipun masih melakukannya, langsung menegur dan marah tanpa mau mendengar penjelasan mereka. 

Namun setelah mengerti detil ceritanya dan ternyata kami salah, kami juga tidak malu untuk meminta maaf.

Berani meminta maaf atas kekeliruan juga merupakan bagian komunikasi yang sehat.


Ketika orang tua sudah terbiasa dengan obrolan ringan, tanpa tuntutan dan teguran, mereka akan merasakan suasana yang berbeda saat duduk bareng orang tua. Tidak ada ketakutan akan ditegur dan disalahkan. Atau mungkin kalau  ketemu anak perempuan, mama selalu bicara tentang kebersihan, urusan rumah tangga yang nantinya menjadi tanggung jawabnya saat menikah nanti. 

Atau mungkin seorang papa jika ketemu anaknya selalu bicara tentang urusan yang serius tentang pekerjaan dan seabreg masalah yang harus diselesaikan.


Komunikasi yang seperti itu akan membuat anak-anak menjaga jarak dengan orang tua, ada rasa “malas” untuk dekat dengan orang tua karena sudah bisa menebak materi komunikasi yang akan terjadi.


Tapi coba ubah cara dan topik komunikasi harianmu dengan yang ringan-ringan tanpa dibebani tanggung jawab dan teguran-teguran. Mereka pasti akan merasa nyaman dan ada kedekatan dengan orang tua. Dari sana akan terbangun persahabatan yang berdampak pada kepercayaan mereka terhadap orang tua.


Saat kita berbicara serius, mereka akan berpikir, “gak biasanya papa/mama seperti ini, pasti ada yang penting yang harus aku dengarkan”


Friendship yang terbangun akan memunculkan Trust.


(Agus - Vita)


0 Response to "MENGAJARKAN SEKS YANG BENAR DAN SEHAT KEPADA ANAK (3)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post