MOMENTUM ROHANI
Hidup bukan Eforia ! Hidup adalah nyata. Nyata suka citanya, nyata juga problemnya. Tetapi lebih nyata lagi adalah kasih Tuhan di setiap musim hidup. Hidup tidak bisa ditopang oleh motivasi semata, hidup hanya bisa kuat dengan Tangan Tuhan Yang Menopang dan FirmanNya.
Dalam hidup di masa sulit ini, masalah dapat menerpa seperti badai, tekanan dapat menggebrak sendi-sendi kehidupan. Kita bisa saja merasakan momentum jamahan Tuhan melalui program rohani, namun momentum itu ternyata tidak dapat mengusir masalah secara otomatis. Sehebat apapun momentum yang dialami, dalam sangat singkat kekecewaan, kegagalan, dapat menusuk jantung kehidupan.
Jika begitu, apa gunanya momentum ? Jika momentum tidak bisa mengubah situasi dan kondisi, sia-sia saja momentum yang dialami ?
Mazmur 35 : 2 - 3 Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus ? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku ? Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari ? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku ?
Daud sebagai orang yang sudah mengalami begitu banyak kesulitan, secara jujur dia menyatakan bahwa dia pernah kuatir dan bersedih hati. Daud juga merasa ditinggalkan, dan merasa Tuhan sedang bersembunyi. Padahal dalam hidup Daud, begitu sering nya dia mengalami momentum. Tapi tetap saja dia masih punya musuh, masih mengalami kuatir dan sedih, merasa sendiri dan ditinggalkan.
Tiga momentum rohani yang saya alami selama sakit, ternyata tidak bisa mengusir semua masalah. Justru herannya masalah itu seperti datang begitu bertubi-tubi. Setelah sembuh dari sakit, saya mulai kegiatan untuk kembali menekuni bisnis AC.
Saya merubah cara yang lama. Dulu ada merk-merk tertentu yang saya jadikan lawan. Sekarang saya harus mengubah menjadi kawan. Dengan mengubah cara pikir begini, tidak berapa muncullah belasan prospek proyek. Tentu saja ini membangkitkan semangat.
Namun dari belasan prospek, satu persatu berguguran, sampai semua prospek itu tidak ada satupun yang didapat. Sebenarnya ada 2 proyek yang begitu dekat diraih. Seperti bola sudah di depan gawang, namun tetap saja gagal.
Di sinilah saya baru merasakan bahwa hidup bukan Eforia. Kegagalan dan kesedihan itu nyata. Nah di sinilah hasil membangun hubungan dengan Tuhan diuji. Selama beberapa bulan itu, saya memang membangun hubungan dengan Tuhan dengan intens.
Dengan kegagalan yang bertubi-tubi, di sinilah diperlukan mengubah pola pikir dengan cara tetap berpegang makin erat kepada Tuhan. Saya tidak mau larut dalam kesedihan dan kekecewaan, tetapi tetap berjalan maju.
Mazmur 30 : 5 Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati, sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi ada sorak sorai.
Mazmur 126 : 6 Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Dalam keadaan habis mengalami kegagalan bertubi-tubi, saya tetap berpegang pada Tuhan. Saya tahu bahwa saya tidak bisa berdiri teguh dengan kekuatan sendiri. Saya tetap melakukan apapun yang ditemukan dengan tetap semangat. Ini seperti orang yang terus berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih.
Dalam masa berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, Tuhan memberikan kasih karunianya yang besar. Roh Kudus berkeja begitu aktif, karena Roh Kudus mengingatkan akan adanya hal-hal kelemahan saya yang tidak saya sadari. Saya benar-benar seperti dioperasi.
Istri saya sangat tahu, bagaimana Tuhan mengoperasi semua hal yang selama ini tidak disadari yang sudah menjadi seperti sebuah gaya hidup. Ternyata masalah, kesulitan, menjadi kunci membuka pintu tersembunyi, untuk membersihkan ruangan yang gelap.
Dalam beberapa saat kemudian, Tuhan membuka sebuah jalan kecil sehingga mendapat sebuah proyek kecil, yang nilainya tidak berarti. Tapi bagi saya sangat menyukakan hati. Karena area kalimantan memang menjadi sasaran sejak lama. Jalan kecil ini sebuah kemurahan Tuhan.
Menjelang akhir tahun 2021, Tuhan berikan lagi sebuah proyek, yang sebenarnya tidak terlalu diharapkan. Tapi ternyata Tuhan berikan. Ini benar-benar hadiah dari Tuhan.
Amsal 21 : 31 Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan Tuhan.
(Hanbeng - Lydia)
0 Response to "MOMENTUM ROHANI"