BEJANA
Yeremia 18-19
4. Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di
tangannya itu, rusak, maka tukang periuk
itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada
pemandangannya.
5. Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya:
6. Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti
tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti
tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum
Israel!
Yeremia 18:4-6
Baik tidaknya sebuah bejana yang terbuat dari tanah liat ; adalah hak otoritas dari tukang periuk atau penjunan.
Karena itu; ketika bejana yang sedang dibuatnya dari tanah
liat itu rusak, maka tukang periuk itu akan dengan segera mengerjakan nya
kembali menjadi bejana yang lain, artinya tidak ada yang sia sia dari apa yang
dikerjakan nya.
Tukang periuk akan selalu berusaha untuk memanfaatkan materi
yang ada di tangan nya dengan semaksimal mungkin sesuai
dengan kehendak nya; tidak ada yang terbuang sia sia.
Apa dan siapa tanah liat itu akan tetap jadi tanah liat yang tak ada artinya tanpa tukang periuk itu punya inisiatif untuk membentuk nya menjadi bejana yang punya fungsi atau kegunaan.
Umat Yehuda dan penduduk Yerusalem tak ubahnya adalah bejana yang terbuat dari tanah liat dan Allah adalah Tukang Periuk atau Sang Penjunan.
Bukankah Allah men cipta kan manusia dari tanah liat ?
Jadi, sebenar benar nya , manusia tidak ada artinya di depan
hadirat Allah. Ia akan tetap jadi tanah liat yang tak ada artinya!dan gunanya
jika Allah tidak mem bentuk nya jadi sebuah bejana yang akan berfungsi sebagai
tempat air.
Air berbicara masalah kehidupan seperti yang Yesus Kristus sabdakan bahwa Ia
adalah air kehidupan dan siapapun yang
sudah mereguk air kehidupan itu ia tidak akan merasa dahaga lagi. Mereka yang sudah
hidup di dalam Kristus Yesus; jiwanya
tak akan pernah haus lagi akan keselamatan.
Dan Allah akan membuat setiap orang percaya sebagai wadah, bejana dari air kehidupan yang akan berguna bagi manusia yang sedang kehausan agar bisa mereguk air hidup itu melalui diri kita sebagai umat Nya, bejana Nya.
Jika di dalam masa pembentukan oleh tukang periuk itu;
sudah tentu kita akan terasa sakit,
karena kita akan ditampi, dibanting banting, diinjak injakdan dipukul pukul
agar di dapat kan kualitas tanah liat yang murni dan bebas dari kerikil ataupun
benda lain yang bisa mem buat bejana jadi pecah ketika masuk dalam proses
pembakaran sebelum tanah liat itu jadi sebuah bejana yang berguna.
Jangan pula heran jika bejana yang sedang dibentuknya itu jadi
rusak, dan kemudian tukang periuk itu akan meng hancur kan nya dan memulai
ulang proses pem bentuk an kembali
menjadi bejana yang lain.
Satu hal yang berarti bahwa Allah tidak ingin umat Nya jadi terbuang dan terhilang dengan kegagalan nya tapi dengan kasih setia Nya; Allah masih berkenan untuk membentuk kita jadi alat Nya yang lain asalkan kita tetap berserah kepada Nya dan tidak seperti umat Yehuda maupun penduduk Yerusalem yang suka melawan kehendak Allah dimana pada akhirnya mereka jadi terbuang dan kembali jadi tanah liat yang tak berguna; hanya diinjak injak orang !
Jadilah orang percaya beriman benar dan selalu berhikmat !
Tetap semangat !
(Stephen - Hera)
0 Response to "BEJANA"