Iklan

UCAPAN KASIH

“Ibu, Inilah anakmu! … Inilah ibumu!” (Yoh. 19:26-27).


Ada risiko bagi seorang yang mengasihi Yesus. Maria yang mengasihi Yesus mengalami risiko dalam mengikuti panggilan Tuhan, yaitu bahwa Anak yang ia kasihi harus menderita dan mati dengan cara yang begitu tragis. 


Maria tetap pada pengharapannya saat pertama kali  diberitahukan mengenai seorang Juruselamat yang akan lahir dari rahimnya sendiri. “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk. 1:38). Jiwanya tetap memuliakan Tuhan dan hatinya bergembira karena Allah, Juruselamatnya, dan segala keturunan menyebut ia berbahagia … (ay. 46-48). Di salib, Maria menyadari bahwa nubuatan Simeon mencapai puncak dalam penggenapannya, bahwa suatu pedang akan menembus jiwanya sendiri (ay. 2:35). Pedang yang menembus jiwanya inilah yang terjadi melalui penderitaan dan kematian anaknya, Yesus.


Maria yang dengan taat dan patuh pada panggilan Tuhan untuk menjadi alat bagi pekerjaan-Nya sabar menanggung penderitaan dari mulanya, sekarang melihat dengan mata kepala sendiri penderitaan anaknya di kayu salib. Ibu siapa yang tega melihat anaknya demikian ? Tentu tidak ada. Semua ibu mengharapkan yang paling tebaik bagi anak-anaknya.


Seorang ibu sangat bangga jika melihat anak-anaknya sukses dan berhasil dalam masa depannya. Mariapun adalah seorang ibu yang memiliki pengharapan yang sama bagi anaknya, Yesus. Tetapi, ia menyadari meskipun ia sangat mengasihi Yesus, baginya Tuhan Yesus adalah Juruselamatnya. Sebab,  Maria adalah manusia biasa sama seperti yang lain yang juga membutuhkan keselamatan dari Tuhan Yesus.


“Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya” (Efs 5:33).


Paskah telah mengingatkan kita semua, bahwa tanda utama dari kasih adalah pengorbanan. Kehidupan dalam kasih harus dirawat dalam keluarga. Mulai dengan hubungan suami dan isteri. Surat Efesus menjelaskan, bahwa  pengorbanan isteri ditunjukkan dengan tetap menghormati suami. Sedangkan pengorbanan suami, ditunjukkan dengan tetap mengasihi isteri dalam segala keadaan.


Apakah kita masih konsistensi dalam merawat kasih kita kepada pasangan ? Jika saat ini, ada diantara kita sedang mengalami kegagalan, janganlah menjadi putus asa. Segeralah datang kepada Salib Kristus. Sujud kepada-Nya dan alamilah kembali impartasi kasih Ilahi.


(Soendoro - Imelda)

0 Response to "UCAPAN KASIH"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post